1 year ago
9 mins read

Laksamana Sukardi (4): Bisikan Berbuah Pemecatan

Politikus Senior Laksamana Sukardi. (Foto: Totalpolitik.com)

Anda tidak bertanya ke Gus Dur kenapa dipecat?

Dia kan bilang hak prerogatif. Kemudian Golkar dan PDI-P bergabung dalam kasus Brunei Gate di Pansus, pakai Hak Angket. Pidato pertanggungjawaban Gus Dur nggak diterima. Ribut waktu itu. Kalau saya nggak dipecat, Mega nggak jadi presiden, jadi wapres aja terus.

Katanya Anda dekat dengan Gus Dur, tapi bisa kena pecat juga ya?

Cerita-cerita lucu sama Gus Dur itu banyak juga. Gus Dur kenal baik sama saya. Saat itu, Rozy Munir, Sekretaris BUMN pengen jadi menteri. Terus ngomong sama Gus Dur, saya mau diganti. Memang udah mau diganti juga. Jadi, Gus Dur itu kasian sih (sama Rozy). Tapi saya nggak dendam sama Gus Dur. Saya tahu dia banyak keterbatasan.

Ada juga kejadian Gus Dur ngasih curriculum vitae (CV) ke saya. ‘Mas Laks, ini ada CV. Yang punya CV tolong dimasukin di Perusahaan Listrik Negara (PLN).’

Begitu saya lihat CV-nya. ‘Oh, ini Presiden IBM Indonesia, Haris Cahyono.’

Gus Dur bilang, ‘Taruh saja di PLN atau di mana!’

Sebenarnya dia mau ditaruh di New York. Kan sayang, orang pintar. Anak Indonesia. Saya telepon Haris, ‘You cepat deh resign,’ saya bilang. ‘Hebat loh pakai referensi presiden.’

Wah Pak Menteri, nggak bisa saya resign cepat-cepat. Ini kan perusahaan multinasional,’ jawabnya.

Nggak, bilang aja tugas negara. Kan presiden yang minta,’ kata saya.

Akhirnya, seminggu dia resign. Terus karena dia dari IBM kan lebih cocok di Indosat atau di Telkom. Bukan di PLN, beda industri.

‘Gus, ingat nggak anak yang dulu direkomendasi,” kata saya pada Gus Dur.

Gus Dur bilang, ‘Oh iya. Jangan, Mas Laks. Jangan. Nggak jadi.’

‘Kenapa Gus?’ tanya saya.

‘Dia bawa lari istri orang,’ kata Gus Dur.

Bawa lari istri orang. Kaget dong saya. Dia kan udah mundur dari IBM.

Saya pulang ke kantor. Sekretaris saya suruh panggil ida. Datanglah dia. Saya katakan, ‘Pak, terus terang saya udah ajukan. You gimana bisa kenal sama Presiden. Tapi you ditolak karena dibilang bawa istri orang?’

Kaget dia, ‘Masya Allah Pak Menteri, saya panggil istri saya sekarang.’

‘Aduh, kalau gitu Elu cerita deh. Gimana sampai nama Elu nggak sampai Presiden.’

Dia mikir-mikir, ‘Oh, saya pernah ketemu Haji Masnuh,’ ujarnya. ‘Haji Masnuh ini makelarnya Gus Dur. Waktu itu sering di Jalan Irian. Saya disuruh ke PLN karena memang dia banyak proyek di PLN. Terus dia minta uang. Saya lupa, saya nggak kasih,’ cerita Haris.

Jadi karena nggak dikasih itu nggak jadi gitu. Orang IBM ini kan mana mikir gitu.

‘Oh, saya tahu deh. Ya, udah,’ kata saya.

Saya pikir Gus Dur kan lama di pesantren. Setiap ada masalah, santri datang. Sebagai kiai, ngomong aja jadi solusi. Orang nurut aja. Tapi ini kan negara. Nggak bisa dijalankan kayak pesantren. Banyak kasus-kasus seperti itu. Lucu-lucu sama Gus Dur.

Akhirnya, setelah nggak jadi menteri Pak Laks kembali ke partai?

Saya masih balik ke DPR. Karena belum ada pergantian antar waktu (PAW). Jadi saya dibalikkan lagi. Karena nama saya terpilih waktu itu di DPR. Jadi, saya masuk. Bahkan waktu pansus, waktu pemandangan umum, saya anggota komisi keuangan.

Waktu pemandangan umum, saya yang bacain itu pemandangan umum menolak Gus Dur. Orang PKB ngelihat, ‘Wah, Pak Laks yang maju nih pasti.’

Tapi itu dinamika politik pada saat itu. Karena kita juga mikir sistemnya masih belum settle. Masih nggak jelas. Dan setiap tahun kan ada pertanggungjawaban presiden di MPR. Itu kan bahaya. Kalau nggak disetujui, langsung diganti itu.

Makanya, pas Mega jadi presiden, itu dihilangkan. Jadi tidak mudah untuk memakzulkan presiden. Mau pakai pansus, angket, apa pun, ya susah. Kalau dulu ada pertanggungjawaban tahunan presiden kepada MPR. Nah, Mega hilangkan itu. Karena setiap tahun bikin pusing. Ada destabilisasi politik.

Bagaimana soal kasus penjualan kapal tanker?

Kalau kapal tanker no case sebenarnya. Sebetulnya, pas saya 2004 selesai menjabat. Langsung saya dihabisi. Jadi, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mendadak bikin laporan mengenai penjualan tanker.

Amar keputusan KPPU itu ngaco. Kapal tankernya Pertamina. Jadi, Pertamina itu dulu order pembuatan tanker di Hyundai, Korea. Belum lunas, mesti dicicil. Terus ada arbitrase internasional. Pertamina dengan Karaha Bodas. Pemerintah dengan Karaha Bodas.

Karaha Bodas itu bagian dari pembangkit listrik tenaga uap. Karena kita krisis ekonomi, dijadwal ulang. Dihentikan dulu. Karaha Bodas katanya udah invest. Dia menuntut ke pengadilan internasional. Diminta arbitrase beberapa kali, nggak ada yang datang. Diputus kalah.

Pengadilan internasional memutuskan Pertamina untuk bayar USD 600 juta. Diblokir uangnya. Plus aset-aset Pertamina di luar negeri boleh disita oleh Karaha Bodas. Kita negosiasi. Akhirnya, dari USD 600 juta turun jadi USD 300 juta. Tapi, aset Pertamina dibekukan dan boleh diambil oleh Karaha Bodas. Termasuk tanker yang lagi dibuat.

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Dari Ragu Menjadi Komitmen di Dunia Politik

JAKARTA – Mantan Ketua Tim Dokter Kepresidenan sekaligus adik Gus

Perubahan Dinamika Pemilihan dalam Partai Politik

JAKARTA – Mantan Ketua Tim Dokter Kepresidenan sekaligus adik Gus
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88