3 months ago
1 min read

Kepentingan Partai dalam Mendukung Kader Sendiri

Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Akun X @aniesbaswedan)

JAKARTA – Founder Total Politik, Arie Putra, mengungkapkan pandangannya terkait dinamika politik dalam Pilkada DKI 2024, terutama jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon kepala daerah.

Menurut Arie, dalam kondisi tersebut PKS akan memiliki posisi yang kuat dan tidak akan mudah disandera oleh koalisi lainnya.

“Misalnya di DKI kaya kemarin Pilkada 2024. Kalau Mas Anies masuk PKS, itu nggak akan ada tuh sandera-sandera. Maksudnya narasi sandera-sandera itu nggak relevan,” katanya dalam Total Politik.

Dengan mengusung kader internal, lanjut Arie, PKS memiliki keunggulan posisi dalam negosiasi politik, terutama jika Anies mendapat dukungan dari partai-partai lain.

Ia juga menyebutkan partai politik memiliki konsensus tak tertulis terkait pencalonan kadernya sendiri sebagai takhta tertinggi dalam perjuangan partai.

“Misalnya kalau PKS mau gabung koalisi Pak Prabowo mau dukung Anies, PKS tinggal bilang, ‘Pak, ini soal eksistensi partai kami.’ Bapak pernah gedein partai, bapak tahu pahit-pahitnya gedein partai, bapak tahu manis-manisnya jadi ketum partai. Kalau kami dapat Anies, partai kami makin gede Pak, ini kader kami sendiri’,” jelasnya.

Bagi Arie, partai politik memiliki semacam currency atau nilai politik yang mereka jaga dan hormati satu sama lain, terutama saat partai mengusung kader internal mereka.

“Itu nggak akan mungkin, mau disandera kayak apapun partai politik punya currency, di antara mereka ada kesepakatan konsensus tak tertulis. Kalau nyalonin kader sendiri itu adalah takhta tertinggi,” sambungnya.*

 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Effendi Gazali: MK Akan Batalkan Hasil Pilkada Kukar

JAKARTA – Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali dan Ketua Masyarakat

Zulfan Lindan: Pramono Anung Sudah Punya Basis Suara Solid

JAKARTA – Politisi Senior, Zulfan Lindan, menyoroti strategi politik yang