2 months ago
1 min read

Amerika Kirim Pesawat dan Kapal Perang untuk Jaga Israel

Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd Austin. (Foto: Efe)

JAKARTA – Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan agar penempatan kelompok tempur yang terdiri dari kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat tempur di kawasan Timur Tengah dipercepat.

Langkah tersebut menyusul semakin panasnya situasi antara Israel dengan beberapa aktor bersenjata di kawasan setelah pembunuhan Kepala Biro Politik (Politburo) Hamas, Ismail Haniyah.

Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd Austin, memerintahkan kelompok tempur kapal induk Abraham Lincoln untuk bergegas ke kawasan tersebut.

Kelompok tempur yang melibatkan kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat tempur itu juga terdiri dari kapal selam pembawa peluru kendali (rudal).

Militer AS akan menambah pesawat-pesawat tempur dan kapal-kapal perang di kawasan Timur Tengah dalam rangka memperkuat pertahanan Israel.

Konflik di Timur Tengah menjadi semakin tegang setelah pembunuhan Haniyah. Iran menyalahkan Israel untuk pembunuhan tersebut. Tapi Israel belum mengeluarkan pengakuan mereka.

Dalam waktu yang berdekatan, Israel membunuh seorang petinggi milisi Hezbollah, Fuad Shukur. Hal itu memunculkan kekhawatiran konflik di kawasan akan meluas ke Lebanon.

‘Perang harus berakhir’

Kondisi menjadi semakin pelik ketika Hamas menunjukkan keengganan untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata untuk perang di Jalur Gaza dengan Israel.

Sementara itu, AS, Mesir, dan Qatar terus menyerukan baik kepada Hamas maupun Israel untuk melanjutkan perundingan untuk gencatan senjata dan pembebasan atas para tawanan-tawanan perang.

Dalam pernyataannya Hari Minggu (11/8/2024), Hamas mengatakan para juru runding dari AS, Mesir, dan Qatar harus mengajukan rencana penerapan dari kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.

Hamas menilai tindakan-tindakan Israel menunjukkan ketidakseriusan untuk mengupayakan gencatan senjata, kendati Hamas sudah bersikap fleksibel selama prosesnya berlangsung.

Pemimpin-pemimpin dunia kembali menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Mereka juga menyerukan pembebasan tawanan-tawanan perang yang masih ditahan oleh Hamas.

“Pertempuran harus diakhiri sekarang, dan semua sandera yang masih ditahan Hamas harus dibebaskan. Masyarakat Gaza membutuhkan pengiriman dan distribusi bantuan yang mendesak dan tidak terbatas,” bunyi pernyataan yang ditandatangani oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer.

Sementara itu, ribuan warga Gaza melarikan diri dari kota Khan Younis setelah militer Israel menyatakan mereka akan kembali mengadakan operasi militer untuk mengusir milisi-milisi Hamas yang  berkumpul di sana.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Ribuan Warga Gaza Mengungsi dari Khan Younis

 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan

Warga Israel Mengaku Tak Dilukai Hamas Selama Disandera

JAKARTA – Noa Argamani, yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di