9 months ago
1 min read

Wartawan Senior Salim Said Berpulang

Tokoh pers dan wartawan senior sekaligus pengamat militer, Salim Said. (Foto: Antara)

JAKARTA – Wartawan senior dan tokoh perfilman Indonesia, Salim Said, meninggal dunia, Sabtu (18/5/2024) malam.

Prof Salim yang sempat bertugas jadi Duta Besar RI untuk Republik Ceko, meninggal dunia setelah dirawat untuk beberapa waktu di RS Cipto Mangunkusumo pada pukul 19.33 WIB.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh istri almarhum, Herawaty, dalam pesan singkat yang dikirimkan kepada beberapa wartawan.

Rencananya, ia akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Hari Minggu (19/5/2024) siang.

“Rencananya di Tanah Kusir, ini malam tadi istrinya bicara sama saya di telepon Ibu Hera, itu dia (almarhum) segera dibawa pulang untuk disemayamkan di rumahnya di kompleks wartawan di Cipinang,” kata wartawan senior Ilham Bintang yang merupakan sahabat Prof Salim, seperti dilansir oleh Detik.com, Sabtu (18/5/2024).

Adapun jam pemakamannya belum diketahui oleh Ilham. Tapi, ia mengatakan prosesnya akan dilakukan siang hari.

“Besok (Minggu) siang, jamnya belum tahu. dikonfirmasi oleh Ibu Heranya,” ujar Ilham.

Ilham menjelaskan Prof Salim sempat dirawat untuk beberapa waktu di RSCM. Ia juga sempat menjenguknya beberapa waktu yang lalu.

“Beliau meninggal 19.33 WIB tadi di RSCM di Ruang HCU di Gedung A tiga hari lalu saya sempat besuk. Waktu saya datang ke sana udah 19 hari, ditambah 3 hari udah 21 hari, tiga minggulah,” lanjutnya.

Pengamat militer

Ilham mengatakan Indonesia kehilangan putra terbaiknya, bukan hanya dalam bidang pers dan film, tapi juga di bidang akademik dan militer.

“Ini sahabat saya ini, senior saya, guru saya sekaligus. Dia sudah jadi nama besar sebagai wartawan. Pernah sama-sama di panitia festival film. Bangsa Indonesia kehilangan lagi putra terbaiknya, bukan hanya di pers, di film, sebagai akademisi, pengamat militer juga,” jelas Ilham.

Sepanjang hidupnya, Prof Salim telah memberikan warna dan berkontribusi di banyak lini kehidupan Indonesia.

Usai kuliah di jurusan Sosiologi Universitas Indonesia (UI), ia mengambil studi program doktor di Ohio State University untuk mempelajari ilmu politik.

Disertasinya yang cukup dikenal masyarakat menyoroti peran politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) selama masa revolusi 1945-1949. Hal ini yang di kemudian hari akan menjadikannya dikenal sebagai pengamat politik militer Indonesia.

Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko periode 2006-2010.

Kiprahnya di bidang akademik berlanjut hingga menjadi Guru Besar Ilmu Politik. Ia juga merupakan penulis yang aktif. Salah satu buku yang dikarangnya berjudul Militer Indonesia dan Politik, Dulu, Kini dan Kelak.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

Pembentukan Kodam TNI Bukti Kegagalan Sipil?

Kodam TNI Baru Untuk Apa?

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop