2 months ago
1 min read

Palestina: Netanyahu Hambat Gencatan Senjata Israel-Hamas

Penasihat Khusus Presiden Palestina untuk Hubungan Internasional, Dr Riyad al-Maliki, saat menjadi pembicara di acara bertajuk ‘Palestine’s Never-Ending Struggle for Statehood, Human Rights, and Justice’ yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (PFCI), Selasa (20/8/2024). (Foto: Totalpolitik.com)

JAKARTA – Penasihat Khusus Presiden Palestina untuk Hubungan Internasional, Dr Riyad al-Maliki, menyatakan ia tidak merasa yakin Hamas dan Israel bisa menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza. Ia juga mengatakan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menghambat proses negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung.

Sebelumnya, al-Maliki mengatakan ia percaya kalau baik Qatar maupun Mesir yang sedang menengahi perundingan gencatan senjata antara Hamas dan Israel sedang mengupayakan yang terbaik.

“Kami membaca berita seperti Anda. Dan kami percaya bahwa Anda tahu Qatar dan Mesir melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa perjanjian gencatan senjata akan tercapai dan bantuan kemanusiaan akan masuk ke Gaza, itu sangat penting,” katanya dalam acara bertajuk ‘Palestine’s Never-Ending Struggle for Statehood, Human Rights, and Justice’ yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Selasa (20/8/2024).

Akan tetapi, ia mengabarkan Netanyahu telah menambah tuntutan-tuntutan yang tidak bisa diterima oleh Hamas dalam perundingan gencatan senjata itu.

Adapun tuntutan yang tidak bisa diterima oleh Hamas itu merupakan keinginan Israel untuk mempertahankan keberadaan militer mereka di Rafah dan garis Netzarim yang memisahkan antara Gaza Utara dan Selatan.

“Kami mendengar bahwa Netanyahu telah memperkenalkan kondisi baru yang tidak dapat diterima oleh Hamas. Dan tentu saja hal ini tidak dapat diterima oleh siapapun ketika dia berbicara tentang perlunya mempertahankan kehadiran militer di penyeberangan Rafah dan koridor Philadelphi, ketika dia mengatakan bahwa dia harus tetap berada dalam garis Netzarim yang memisahkan utara dari selatan (Gaza),” jelasnya.

Netanyahu hambat gencatan senjata

Al-Maliki mengakui adanya beberapa poin yang hingga kini belum disepakati baik oleh Hamas maupun Israel. Dan ia merasa tidak yakin dengan keberhasilan negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung.

“Ya, kita tahu bahwa masih ada tiga hingga empat poin yang saling bertentangan dalam mencapai gencatan senjata. Kami tidak terlalu berharap,” ujarnya.

Ia merasa tidak yakin dengan keberhasilan negosiasi gencatan senjata karena Netanyahu dinilai memberikan banyak hambatan.

“Sejujurnya saya tidak terlalu berharap karena Netanyahu memberikan hambatan seperti itu, menolak memberikan kesempatan kepada tim perundingnya untuk mendapatkan mandat penuh untuk menegosiasikan perjanjian tersebut,” terangnya.

Al-Maliki juga yakin bahwa publik Israel sebenarnya menganggap Netanyahu menghambat proses negosiasi gencatan senjata.

“Dan sangat jelas saat ini bahwa bahkan di antara semua politisi Israel, termasuk Anda mengetahui keluarga para sandera Israel, dan banyak lainnya, termasuk Anda mengetahui tentara dan keamanan, Netanyahu adalah satu-satunya kendala. Ada hambatan yang harus dicapai (gencatan senjata), hambatan itu punya nama dan nama itu disebut Netanyahu,” tandasnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Hamas Menolak Tuntutan-Tuntutan Baru Israel

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Kegagalan Bantuan Kemanusiaan di Tengah Krisis Medis

DARFUR – Hari ini menandai 500 hari krisis kemanusiaan terburuk

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan