6 months ago
1 min read

Hamas Menolak Tuntutan-Tuntutan Baru Israel

Korban pembantaian Israel terhadap warga sipil di Nuseirat, Jalur Gaza, mencapai 274 orang. (Foto: Madhyamam)

JAKARTA – Setelah dimulainya ronde terbaru perundingan gencatan senjata perang Israel-Hamas di Jalur Gaza, sumber-sumber dari Hamas mengatakan delegasi Israel bertujuan menambah tuntutan-tuntutan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, ke dalam proposal gencatan senjata yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.

Tidak hanya itu, kelompok tersebut menyatakan mereka menolak tuntutan-tuntutan baru yang disampaikan oleh Netanyahu. “Hamas dengan tegas menolak persyaratan Netanyahu,” ujar mereka.

Sumber-sumber tersebut juga membantah berita dari media-media Israel dan internasional kalau perundingan gencatan senjata berlangsung secara positif. Mereka mengatakan klaim tersebut tidak benar dan menyesatkan.

“Semua bocoran media Israel dan internasional yang menggambarkan pembicaraan itu positif, tidak berdasar dan menyesatkan. Mereka (Israel) berusaha mengulur waktu dengan harapan dapat menahan eskalasi regional setelah pembunuhan Haniyah,” kata mereka.

Israel-Hamas sulit sepakat

Sementara itu, Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar, mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza berlangsung secara serius dan konstruktif.

“AS dengan dukungan Mesir dan Qatar, menyampaikan kepada kedua belah pihak proposal penghubung yang sejalan dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Presiden Biden pada 31 Mei 2024 dan Resolusi Dewan Keamanan No.2735,” bunyi pernyataan bersama itu.

Pernyataan tersebut menjelaskan proposal yang sedang dibahas merupakan tindak lanjut dari kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Dan proposal itu menjembatani celah-celah yang masih ada.

“Proposal ini dibuat berdasarkan kesepakatan selama seminggu terakhir, dan menjembatani celah-celah yang ada sehingga memungkinkan implementasi kesepakatan yang cepat,” lanjut pernyataan itu.

Hamas yang tidak menghadiri ronde terbaru perundingan gencatan senjata itu menegaskan pihak-pihak yang berunding harus mulai fokus menerapkan kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada, alih-alih melakukan pembicaraan lebih lanjut.

Hingga kini, Hamas dan Israel, telah bergerak maju dan mundur membahas kerangka penerapan tiga-tahap untuk kesepakatan yang diajukan oleh AS, Qatar, dan Mesir sebelumnya.

Pembicaraan gencatan senjata itu juga pernah berhenti setelah pembunuhan terhadap Haniyah di Teheran.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Mahmoud Abbas Siap Pertaruhkan Nyawa

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Duka Cita PP Muhammadiyah atas Kematian Yahya Sinwar

JAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan rasa duka cita

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan