JAKARTA – Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan rencananya untuk meluncurkan inisiatif yang dinamakan “Jakarta Funding”, terinspirasi dari program pembiayaan yang telah sukses, yaitu INA Funding.
Menurut Pramono Anung, program ini dirancang untuk memberikan kemudahan dalam pembiayaan proyek-proyek di Jakarta tanpa bergantung pada kolateral tradisional.
“Zaman sekarang sudah lebih modern. Saya akan membuat yang disebut dengan Jakarta Funding. Apa itu Jakarta Funding? Seperti INA Funding, yang dibuat oleh pemerintahan Pak Jokowi, inisiatornya di antaranya adalah Ibu Sri Mulyani dan Pak Erick,” katanya di Total Politik.
Pramono menjelaskan bahwa ia terlibat dalam persiapan konsep Jakarta Funding dan memahami potensi serta mekanismenya.
Menurutnya, kesuksesan INA Funding, yang berkembang dari modal awal 6 triliun rupiah menjadi program bernilai besar. Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan ini terletak pada pendekatan tanpa kolateral bagi peminjam.
“Dalam berbisnis, tidak perlu kolateral. Kolateralnya negara, Jakarta kan juga bisa, tapi memang harus profesional,” ujarnya.
Pramono menegaskan bahwa untuk mengelola Jakarta Funding, diperlukan individu-individu yang memiliki kompetensi dan pengalaman bisnis yang kuat.
“Tidak boleh dikelola oleh ASN ataupun BUMD, sama sekali tidak boleh. Ini butuh orang yang sangat profesional untuk ditempatkan di sana. Bukan berarti ASN dan BUMD tidak profesional, tetapi untuk Jakarta Funding, karena tidak butuh birokrasi, ini butuh orang berbisnis dengan baik,” sambungnya.*