11 months ago
12 mins read

Immanuel Ebenezer: Antara Dua ‘Mania’

Ketua Umum Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer. (Foto: Totalpolitik.com)

Ketika membentuk Prabowo Mania atau membantu Pak Prabowo, adakah pembicaraan sebelumnya dengan Jokowi?
Saya kan bukan anak buahnya Pak Jokowi. Saya pendukung Jokowi, saya pendukung cita-citanya. Jokowi itu punya sebuah cita-cita, nah saya pendukung cita-citanya. Saya loyal terhadap cita-citanya Pak Jokowi.

Apa sih perbedaan antara Jokowi Mania dan Prabowo Mania?

Jokowi Mania ini kan relawan Jokowi yang hadir dalam proses pemerintahan Jokowi dari awal sampai akhir. Nah, saya relawan Jokowi yang punya tanggung jawab moral dan politik mendukung dia tidak cengeng. Saya harus menuntaskan pilihan saya sampai akhir dia berkuasa. Bahkan banyak kawan-kawan saya yang minta, ‘Udah Noel, hentikan dukungan pada Jokowi. Lu sudah dihina, dipecat dan segala-galanya. Lu sudah dihabisi secara politik, sudah dihabisi secara perdata.’ Tapi saya bilang, saya bukan di situ. Gua ini bukan pecundang yang gara-gara hal kecil seperti itu terus ngambek, nggak.

Jokowi punya kerja-kerja kebangsaan yang menurut saya itu bukan menguntungkan saya secara pribadi, tapi buat anak saya, masa depan bangsa ini. Itu lebih penting daripada ngurusin saya yang kecil ini. Karena Jokowi mengurus hal yang besar, bukan hal yang kecil. Jadi, menurut saya, apa yang dilakukan Jokowi itu sudah luar biasa buat bangsa ini. Saya tidak terlalu berkecil hati ketika kawan-kawan saya memprovokasi untuk meninggalkan Jokowi. Saya tidak mau. Saya tunjukkan integritas saya sebagai pendukung dia sampai akhir masa jabatannya.

Relawan Prabowo Mania itu, kita dukung Prabowo sampai akhir masa jabatannya. Sama halnya dengan saya mendukung Jokowi dari 2013 sampai 2024 ketika berakhir masa jabatannya. Itulah ukuran standar moral saya dalam politik. Jadi bukan loncat sana-loncat sini sebagaimana yang dipikirkan orang-orang. Tidak. Saya tidak pernah kemana-mana saat mendukung Jokowi.

Ketika membentuk Jokowi Mania dulu ada komunikasi dengan Pak Jokowi atau tidak sebelumnya?
Tidak ada. Itu genuine semua. Sama halnya dengan Projo, Bara JP, dan lainnya. Itu genuine semua. Itu murni relawan semua. Kita melihat ini (Jokowi) sosok hebat yang bisa bekerja buat bangsa. Karena waktu itu kita kan jujur aja krisis kepemimpinan. Kita krisis pemimpin yang mau bekerja buat rakyat. Nah, waktu itu kita melihat sosok Jokowi adalah sosok pemimpin yang bisa bekerja buat rakyat. Dan dia buktikan, dan itu benar.

Makanya muncul anggapan bahwa Jokowi itu besar karena relawannya, bukan partainya?

Dan itu terkonfirmasi ketika Pak Jokowi menyampaikan berkali-kali ‘bahwa kemenangan saya dua kali ini adalah berkat kontribusi gerakan para relawan’.

Sebagaimana halnya Prabowo Mania, Jokowi Mania ini juga ada di sebuah daerah di Indonesia?

Semua daerah ada. Dan saya yakin Pak Prabowo tahu itu.

Apakah relawan Jokowi Mania dan Prabowo Mania itu adalah orang-orang yang sama atau bagaimana?

Tidak juga. Karena sebagian relawan Jokowi Mania itu mendukung Ganjar Pranowo. Karena di Jokowi Mania itu kita punya standar, yaitu kebebasan memilih. Karena kami ini bukan organisasi tentara yang instruktif. Ini organisasi yang diisi oleh aktivis-aktivis yang landasan berpikir adalah kebebasan berpikir dan kebebasan berpendapat. Jadi, dulu sebelum Prabowo Mania, kita bikin Ganjar Pranowo Mania. Kita yang pertama kali mendeklarasikan Ganjar sebagai calon presiden.

Setelah kita mendukung Prabowo, kawan-kawan yang di Ganjar Mania kita kasih kebebasan untuk mendukung Ganjar. Yang mendukung Prabowo, silakan mendukung Prabowo. Dan makin banyak relawan yang bergabung dengan Prabowo Mania. Ibarat kata, kita hilang satu tumbuh seribu. Artinya, dari dukung Jokowi, dukung Ganjar, dukung Prabowo, makin banyak yang mendukung Prabowo. Alhamdulillah, sekecil apapun itu, kita punya saham dalam pemenangan Prabowo.

Jadi bisa dikatakan bahwa relawan Prabowo Mania lebih banyak dibandingkan relawan Jokowi Mania?

Lebih banyak Prabowo Mania.

Dan Prabowo Mania akan mengawal Prabowo hingga berakhir masa jabatannya?

Iya. Dan semoga saja Pak Prabowo ini bisa dua periode.

Apa evaluasi Anda terhadap dua periode pemerintahan Jokowi ini?

Jujur sejujur-jujurnya, kami melihat masih ada kendala terkait misalnya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang masih menjadi tantangan dalam pemerintahan Pak Jokowi. Kemudian kerja-kerja Pak Jokowi, yang sebenarnya terhambat bukan karena Pak Jokowi tidak mau bekerja, tapi ada pandemi Covid 19.

Jadi pada periode kedua ini kurang maksimal. Memang itu tadi ada pandemi global. Jadi saya tidak mau menyalahkan Pak Jokowi. Kalau kerja, Pak Jokowi tetap ngebut bekerja. Ia tidak lari ke kiri atau ke kanan dengan apa yang sudah menjadi pekerjaannya. Artinya, semua pekerjaan yang ada di atas mejanya tetap ia lakukan.

Terutama sekarang yang monumental adalah Ibu Kota Negara (IKN)?

Tidak hanya soal IKN saja legacy Pak Jokowi, tapi ada juga soal kehutanan sosial yang mencapai 12,7 juta hektare. Banyak legacy Jokowi, orang hanya tidak tahu saja. Orang hanya melihat IKN secara fisik, tapi ada 12,7 juta hektare tanah yang diberikan kepada rakyat langsung. Kehutanan sosial, tidak hanya bagi-bagi sertifikat aja. Dulu orang yang bercocok tanah di hutan dianggap ilegal, sekarang sudah legal. Dan orang tidak melihat itu.

Di awal periode pemerintahan Jokowi, banyak relawan yang mendapatkan berkah atas kemenangannya. Bagaimana dengan Jokowi Mania, apakah Anda juga mendapatkan berkah?

Saya tidak. Berkahnya itu buat rakyat, bukan buat saya.

Anda tidak mendapatkan jabatan apapun?

Jabatan itu dapat di rakyat. Rakyat mendapatkan jabatan berupa kesejahteraan. Bentuk kesejahteraannya apa? Di mana-mana Pak Jokowi membangun infrastruktur, akses-akses kesejahteraan, jalan-jalan tol, pelabuhan, dan lain sebagainya. Dampak pembangunan infrastruktur kan banyak harga tanah-tanah yang menjadi mahal. Kemudian hasil pertanian juga meningkat. Kan itu bagus.

Seperti saya ini, saya bukan bicara buat saya sendiri tapi buat bangsa ini. Kalau aktivis bicara buat pribadinya, ya maling dong. Apa bedanya dengan bandit-bandit koruptor itu? Kemudian saya mendapatkan bonus di pemerintahan periode keduanya, iya. Saya dikasih jabatan Komisaris Utama di PT Mega Eltra, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, walaupun diakhiri dengan pemecatan. Saya dipecat bukan karena kinerja buruk. Bisa dicek itu, saya komisaris utama yang bisa buat untung perusahaan itu.

Perusahaan itu puluhan tahun bangkrut, nggak ada untungnya. Karena nggak dikelola dengan baik. Boleh tanya tuh semua direkturnya. Jadi itu bukan berkah, tapi bonus buat saya. Karena kita ini aktivis. Dulu saya melawan Soeharto tanpa ada duit, kita lawan. Masak begitu berada dalam kekuasaan, punya duit, digaji, masak diam melihat kejahatan. Gaji itu, selain saya gunakan buat anak saya, tapi tetap saya gunakan untuk aktivitas politik saya melawan para bandit di lingkaran Jokowi.

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Ide Koalisi Permanen

JAKARTA – Pada pertemuan dengan Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM

Menakar Prospek Hubungan Diplomatik Indonesia dan Turki

JAKARTA – Pada tanggal 11-12 Februari 2025, Presiden Turki Reccep
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88