1 month ago
1 min read

Serangan Ukraina di Kursk Berlanjut

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (Foto: Theaustralia)

JAKARTA – Dalam pidatonya saat perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyebut perang telah kembali ke Rusia.

Ukraina merayakan Hari Kemerdekaannya yang ke-33 di tengah-tengah perangnya dengan Rusia pada Sabtu (24/8/2024).

Hari Kemerdekaan Ukraina tahun ini dirayakan dengan masuknya pasukan-pasukan Ukraina ke wilayah Kursk yang berada di dalam perbatasan Rusia.

Zelenskyy mengatakan negaranya memberikan sebuah kejutan sekali lagi. Ia juga berjanji membuat Rusia memahami arti pembalasan.

Ia menegaskan Rusia ingin menghancurkan Ukraina dalam invasi tahun 2022 lalu ke negaranya. Dan apa yang dibawa oleh Rusia ke Ukraina kini telah berbalik.

“Siapapun yang ingin menabur kejahatan di tanah kami, akan menuai buahnya di wilayah mereka,” katanya.

Zelenskyy mengatakan pihaknya tidak melakukan balas dendam yang membabi buta, melainkan mendatangkan keadilan.

“Ini bukan ramalan, bukan kesombongan, bukan balas dendam buta. Itu adalah keadilan,” lanjutnya.

Hingga kini, serangan ke Kursk merupakan serbuan lintas perbatasan Ukraina yang terbesar sejak Rusia melancarkan serangannya pada bulan Februari 2022 lalu.

Ukraina tetap waspada

Sejak 6 Agustus 2024, Ukraina dilaporkan telah menguasai lusinan perkampungan beserta lebih dari 1.000 kilo meter wilayah di kawasan Kursk.

Zelenskyy juga menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai ‘orang sakit’ dari Red Square yang mengancam semua orang dengan tombol merah (bom nuklir) setiap saat.

Adapun Red Square sendiri merupakan tempat pawai tentara Rusia yang kerap dihadiri oleh Putin bersama dengan pejabat-pejabat dan petinggi-petinggi militernya.

Melaporkan dari Kyiv, wartawan ­Al-Jazeera, Alex Gatopoulos, mengatakan perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina di Kyiv diselenggarakan secara terbatas. Perkumpulan orang-orang dalam jumlah yang banyak tidak dianjurkan oleh pemerintah.

“Kekhawatirannya adalah akan terjadi serangan drone atau rudal Rusia secara besar-besaran; ini telah diperkirakan selama beberapa hari terakhir,” ujarnya.

Gatopoulos juga melaporkan sistem pertahanan udara di Kyiv sedang ditempatkan dalam kesiagaan tingkat tinggi untuk menghadapi serangan-serangan yang mungkin akan dilakukan oleh Rusia nantinya.

“Pertahanan udara ibu kota berada dalam kewaspadaan ekstra tinggi untuk memastikan mereka dapat mengatasi potensi gelombang (serangan Rusia) masuk. Sejauh ini keadaannya sepi,” lanjutnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Zelenskyy Minta Senjata Jarak Jauh untuk Lawan Rusia

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Zelenskyy Minta Senjata Jarak Jauh untuk Lawan Rusia

JAKARTA – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuntut agar negara-negara sekutunya

Pertahankan Kursk, Rusia Tarik Pasukan dari Ukraina

JAKARTA – Rusia menarik mundur sebagian pasukan mereka dari Ukraina