3 months ago
1 min read

Politikus PDIP: Anies Cair dan Fleksibel

Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Akun X @aniesbaswedan)

JAKARTA – Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno, berkomentar mengenai perdebatan antara Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, dengan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem, Ahmad Ali soal habitat politik Anies Baswedan jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024.

Menurut Hendrawan, baik Sohibul maupun Ali menyampaikan hal yang faktual. Tapi menjadi perdebatan ketika diberi muatan persepsi.

“Keduanya (Sohibul dan Ali) benar karena yang disampaikan bersifat faktual. Namun begitu diberi muatan persepsi jadi perseptual, dan menjadi bahan perdebatan atau debatable,” katanya, Senin (22/7/2024).

Menurutnya, politisi selalu berusaha menunjukkan wajah yang bersahabat kepada pemilih-pemilihnya.

“Tokoh politik selalu berusaha menampilkan wajah yang bersahabat kepada semua pemilihnya. Berusaha menggambarkan wajah para pemilihnya,” jelas Hendrawan.

Ia juga menilai kalau habitat bukanlah sesuatu yang permanen. Hal itu bisa saja menjadi cair dan fleksibel. “Habitat bukan atribut yang permanen, melainkan cair dan fleksibel,” sambungnya.

Menurutnya, pilgub yang akan datang bukan persoalan habitat. Tapi hal itu menjadi proyeksi untuk Pilgub 2029.

“Pokok masalahnya adalah, semua parpol sudah memproyeksikan pertarungan 2029. Jadi Cawagub (Calon Wakil Gubernur) 2024 adalah persiapan menjadi Cagub (Calon Gubernur) 2029,” terangnya.

Oleh karena itu, semua partai politik mencoba untuk bermanuver secara pragmatis guna memaksimalkan manfaat di Pilgub 2024 mendatang.

“Semua parpol bermanuver dengan metode pragmatisme strategis (strategic pragmatism) untuk memaksimalkan manfaat yang potensial bisa diperoleh. Pilgub di Pulau Jawa dan provinsi-provinsi besar luar Jawa. Jakarta menonjol karena menjadi etalase perhelatan,” katanya.

Menyoal habitat politik Anies

Beberapa waktu lalu, Sohibul menjawab pertanyaan Ali yang mengatakan kalau ceruk pemilih duet Anies-Sohibul Iman (AMAN) berasal dari kalangan Islam kanan.

Sohibul mengatakan Anies sempat tidak dekat dengan partai-partai Islam. Malahan, ia turut mendeklarasikan Partai NasDem.

“Ya saya menghormatilah pendapatnya siapapun. Tapi, juga kami kan punya pendapat juga. Sebetulnya kalau kita mau baca secara ke belakang, Pak Anies itu kan awal-awalnya sejak dia pulang dari Amerika ke sini, Pak Anies itu tidak dekat dengan partai Islam, justru dekatnya dengan NasDem dialah yang mendeklarasikan ormas NasDem,” jelasnya, Minggu (21/7/2024).

Anies juga pernah mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tadinya. Dan tidak sedikit kalangan Islam yang dahulu menilai kalau Anies liberal.

“Justru berkiprahnya banyak di Metro TV dan sebagainya. Bahkan 2014 beliau kan bergabung dengan Pak Jokowi ya. Pada waktu itu justru dari kalangan umat Islam banyak yang melihat beliau sebagai orang liberal kalau pada ngikutinnya seperti itu. Sebetulnya sejarah Pak Anies itu justru bukan di habitat Islam sebetulnya,” sambungnya.

Ali sudah menanggapi kembali pernyataan dari Sohibul. Menurutnya, isu yang sedang dibahas tidak penting untuk diperdebatkan. Menurutnya, orang-orang akan tertawa jika mendengar pendapat Anies bukan berasal dari kalangan Islam.

“Ha-ha-ha, mendebatkan hal yang menurut saya sih tidak penting untuk diperdebatkan, karena ketika kita ada orang yang mengatakan habitat Anies itu bukan dari kalangan Islam banyak orang yang akan tertawa kan,” ujarnya, Minggu (21/7/2024).* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Komentar Cak Imin Nama Ahok Muncul di Pilgub Jakarta

 

 

 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

‘Anies Tidak Jadi Maju Bukan Karena Ridwan Kamil’

JAKARTA – Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah

Megawati Tak Setuju dengan Sosok Anies

JAKARTA – Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, menilai kalau