JAKARTA – Menteri Ekonomi (Menkeu) Israel, Bezalel Smotrich, dari kelompok sayap kanan, mengungkapkan bagaimana pihaknya berupaya menguasai penuh daerah pendudukan Israel di Tepi Barat.
Dalam acara partai Religious Zionism, ia menyampaikan kepada rekan-rekannya tentang upayanya menyatukan Tepi Barat dengan Israel.
Ia mencoba untuk menetapkan fakta-fakta di lapangan untuk menjadikan Yudea dan Samaria (istilah Israel untuk Tepi Barat yang diduduki) sebagai bagian integral dari negara Israel.
Kemudian, Smotrich berencana untuk melegalkan pemukiman-pemukiman Yahudi ilegal yang ada di sana.
“Misi hidup saya adalah menggagalkan berdirinya negara Palestina,” ujarnya, semakin memperjelas tujuan kelompoknya untuk Tepi Barat.
Pernyataan ini muncul setelah militer Israel, IDF, yang selama ini mengatur urusan di Tepi Barat, menyerahkan tanggung jawab untuk beberapa peraturan daerah (perda) kepada pegawai-pegawai negeri yang bekerja di bawah Smotrich.
Adapun peraturan-peraturan yang diurusi mencakup pertanian, kehutanan, hingga pembangunan taman-taman di Tepi Barat.
Sebelumnya, IDF-lah yang mengatur Area C di Tepi Barat, yaitu 60 persen dari wilayah itu yang dikuasai secara administratif dan militer oleh Israel.
Melegalkan penjajahan
Pengacara hak asasi manusia (HAM) Israel, Michael Sfard, mengatakan langkah IDF menyerahkan kewenangannya kepada pihak Smotrich hanya semakin memperjelas penjajahan yang ada di Tepi Barat.
“Intinya adalah (bagi) siapapun yang menganggap pertanyaan tentang aneksasi tidak jelas, perintah ini harus mengakhiri keraguan apapun,” ucapnya.
Sebenarnya, langkah Smotrich memperluas kekuasaan dan kewenangan Israel di Tepi Barat sudah dilakukan sejak awal ia masuk ke dalam pemerintahan Netanyahu.
Dahulu, ia mengesahkan pembangunan ribuan rumah di pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat. Ia juga mempersulit warga Palestina yang ingin membangun rumahnya di sana.
Selama ini, Smotrich sendiri juga tinggal di salah satu pemukiman Yahudi ilegal yang ada di Tepi Barat.
Berbagai pengacara telah memperingatkan langkah seperti itu berisiko melanggar hukum-hukum internasional.
Kini, muncul desas-desus kalau beberapa pejabat di pemerintahan Amerika Serikat (AS) sedang mendiskusikan untuk memberikan sanksi kepada Smotrich. Ia dianggap membuat Tepi Barat tidak stabil.* (Bayu Muhammad)
Baca juga:
Ekstremis Yahudi Kuasai Pemerintah Sipil di Tepi Barat