JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menyinggung pemerintah Amerika Serikat (AS) yang dianggap menahan pengiriman bantuan persenjataan ke negaranya.
Dalam cuitan di X, Selasa (18/6/2024) lalu, Netanyahu berterima kasih kepada pemerintah AS untuk bantuan-bantuan yang telah diberikan kepada Israel sejak serangan Hamas 7 Oktober 2023 lalu.
Setelahnya, ia mengkritik keputusan pemerintah AS untuk menahan pengiriman baik senjata maupun amunisi kepada negaranya.
“Tidak dapat dibayangkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini pemerintah telah menahan senjata dan amunisi untuk Israel—sekutu terdekat Amerika, berjuang untuk hidupnya, berperang melawan Iran dan musuh bersama kita yang lain,” katanya.
Ia mengutip pernyataan negarawan Inggris, Winston Churchill, yang pernah mendesak AS untuk mengirimkan persenjataan supaya mereka bisa melawan Nazi Jerman di Perang Dunia II.
“Selama Perang Dunia Kedua, Churchill mengatakan kepada Amerika Serikat, ‘Beri kami alatnya, kami akan melakukan pekerjaan itu.’ Dan saya katakan, berikan kami alatnya, dan kami akan menyelesaikan pekerjaan ini lebih cepat,” sambungnya.
Gedung Putih marah
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan pihaknya tidak mengetahui persoalan yang dibicarakan oleh Netanyahu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken, menjelaskan kalau persoalan yang dimaksud Netanyahu adalah tertundanya pengiriman bom karena sedang ditinjau setelah muncul kekhawatiran senjata itu akan digunakan dalam serbuan Israel ke Rafah di Jalur Gaza.
“Hal ini masih dalam peninjauan. Namun segala sesuatunya berjalan seperti biasanya,” ujarnya.
Dilansir dari kantor berita Axios, penasihat-penasihat utama Presiden AS, Joe Biden marah dengan video yang diunggah oleh Netanyahu.
Gedung Putih juga membatalkan pertemuan tingkat tinggi yang seharusnya diadakan dengan pemerintah Israel.
“Keputusan ini memperjelas bahwa ada konsekuensi jika melakukan aksi semacam itu,” ujar seorang pejabat AS.
Beberapa pejabat Israel sudah beranjak pergi menuju Washington ketika pertemuan tersebut dibatalkan.
Insiden video Netanyahu sudah diakui fatal oleh seorang pejabat Israel. Ia mengatakan kalau pihak AS sedang marah.
“Amerika marah. Video Bibi (nama panggilan untuk Netanyahu) menimbulkan banyak kerusakan,” ujarnya.* (Bayu Muhammad)
Baca juga:
DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Israel-Hamas