4 months ago
1 min read

Kriteria Jemaah Lansia yang Disafariwukufkan

Jemaah haji lansia di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (Foto: Humas Kemenag)

JAKARTA – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan melakukan safari wukuf bagi jemaah lanjut usia (lansia) non-mandiri dan disabilitas.

Persiapan pelaksanaan safari wukuf melibatkan petugas layanan lansia, disabilitas, tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, mengatakan program safari wukuf lansia nonmandiri tahun ini, PPIH mengalokasikan 27 jemaah dari setiap sektor.

Menurutnya, kuota tersebut telah mempertimbangkan jumlah petugas yang akan membersamai jemaah yang disafariwukufkan.

“Petugas akan mengurus jemaah tersebut, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lainnya. Pelaksanaan safari wukuf lansia nonmandiri dilaksanakan tanggal 6-17 Zulhijah 1445 H,” kata Widi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (8/6/2024).

Ia menjelaskan, PPIH telah menentukan persyaratan jemaah haji lansia dan disabilitas yang akan mengikuti safari wukuf lansia non mandiri, yaitu pertama, jemaah haji lansia dan disabilitas yang tidak mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).

Kedua, jemaah haji lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan/pengguna kursi roda karena sakit yang memerlukan perawatan lebih lanjut (home care).

Ketiga, jemaah haji lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, stroke (sedang- berat),” sambung dia.

Keempat, jemaah haji lansia dan disabilitas yang pulang  perawatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan kelemahan.

Kelima, jemaah haji lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan petugas kloter.

“Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi bahwa seluruh jemaah haji harus memiliki smart cardsebagai syarat masuk Armuzna, PPIH mengingatkan jemaah agar menyimpan dengan baik smart card tersebut,” kata Widi.

“Pastikan tersimpan di tempat aman, untuk menghindari potensi hilang dan tertinggal, jemaah agar tidak membawa smart card miliknya saat bepergian ke luar hotel. Segera lapor ke petugas sektor bila smart cardmiliknya hilang untuk segera dilakukan penggantian,” lanjutnya.

198.273 jemaah tiba di Tanah Suci

Hingga hari ke-28 operasional pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci, jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 198.273 orang yang terbagi dalam 505 kelompok terbang.

Jemaah yang wafat berjumlah 54 orang, dengan rincian wafat di Embarkasi 4 orang, di Madinah  16 orang, di Makkah 32 orang, dan wafat di Bandara berjumlah 2 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan.

Hari ini, Sabtu 8 Juni 2024, terdapat 13 kelompok terbang, dengan jumlah 5.211 jemaah haji yang akan diterbangkan ke Jeddah, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/ 4 Kloter
  2. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.320 jemaah/ 3 Kloter
  3. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 360 jemaah/ 1 Kloter
  4. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/ 1 Kloter
  5. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/ 1 Kloter
  6. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) Sebanyak440 Jemaah/ 1 Kloter
  7. Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 Kloter
  8. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 Kloter.*

Baca juga:

Aparat Saudi Intensifkan Pemeriksaan Jemaah Haji

Masjidil Haram Padat, Jemaah Diimbau Salat di Hotel

Muzdalifah Padat, PPIH Terapkan Skema ‘Murur’

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Enam Upaya Peningkatan Kualitas Haji

JAKARTA – Kementerian Agama menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi

Menag Siap Terima Panggilan dari Pansus Haji 2024

JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan siap