JAKARTA – Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, menilai semua nama yang digadang-gadang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jakarta harus memperebutkan dukungan dari partai politik (parpol).
“Tokoh-tokoh yang disebutkan di atas itu, kecuali RK harus rebutan tiket juga,” katanya saat dihubungi oleh Totalpolitik.com, Jumat (24/5/2024).
Sebelumnya, Totalpolitik.com mewawancarai Politikus senior, Zulfan Lindan, yang membahas peluang beberapa tokoh politik untuk maju dalam Pilkada 2024 di Jakarta.
Adapun beberapa nama yang dibahas olehnya adalah kandidat Presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Bahkan menurut pria yang kerap disapa Hensat itu, Ridwan Kamil yang santer disebut-sebut akan maju lewat Partai Golkar pun belum pasti mempertaruhkan kursi Jakarta 1.
“RK juga kan belum pasti dimajukan di Jakarta atau Jawa Barat,” sambungnya.
Sehingga, Hensat menilai semua calon yang namanya disebutkan memiliki potensi. Mereka belum mendapatkan tiket sebagai dukungan dari parpol-parpol yang ada.
“Jadi kalau potensi sih, menurut saya sih semuanya berpotensi. Tapi kan semuanya nggak punya tiket juga,” tekan Hensat.
Oleh karena itu, perjuangan pertama bagi tokoh-tokoh yang kini namanya beredar adalah mencari dukungan itu terlebih dahulu.
Nama Anies tidak terkecuali. Sama dengan yang lainnya, ia juga belum mendapatkan dukungan dari parpol.
“Jadi perjuangan pertamanya itu ya (untuk) dapat tiket, termasuk Mas Anies. Sampai hari ini kan belum dapat kepastian tiket juga Mas Anies,” ucapnya.
Hingga, Hensat lagi-lagi menekankan, “Jadinya masih, semuanya masih sama potensinya, berada di garis start.”
Pertimbangan parpol
Hensat berpendapat ada tiga pertimbangan yang dimiliki oleh parpol-parpol untuk memberikan dukungan mereka.
“Popularitas calon dan pengaruhnya pada popularitas partai, elektabilitas dan pengaruhnya pada elektabilitas partai, stabilitas keorganisasian partai,” ujarnya.
Ia juga menilai bahwa Pilkada 2024 di Jakarta masih memiliki signifikansi. Meskipun ibu kota sebentar lagi akan dipindah ke IKN Nusantara.* (Bayu Muhammad)
Baca juga:
‘Ahok Nggak Laku, Anies Rumit’