1 year ago
1 min read

Pemerintah Diminta Lakukan ‘Ramp Check’ dan Pengawasan Bus Pariwisata

Bus Terguling di Subang. (Foto: Antara)

JAKARTA – Kecelakaan yang menimpa bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) mengakibatkan korban belasan orang meninggal dan puluhan luka-luka itu menimbulkan keprihatinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS).

“FPKS menyatakan turut berduka cita dan prihatin atas kejadian tersebut dan mendoakan agar keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan,” ujar Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama, Minggu (12/5/2024).

FPKS, lanjut dia, juga mengapresiasi Pemkot Depok dan jajaran Polres Metro Depok yang bekerja cepat menurunkan 42 ambulans untuk mengevakuasi para korban dan mempersiapkan tenaga medis serta rumah sakit.

“FPKS meminta agar kecelakaan ini segera diinvestigasi oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk diketahui penyebabnya,” tegas Suryadi.

Ia menambahkan, berdasarkan keterangan para saksi sebelum mengalami kecelakaan, lampu bus sempat mati dan hanya mempergunakan lampu hazard. Bus tersebut juga mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun sehingga melaju dengan kecepatan tinggi lalu oleng tak terkendali. Kecelakaan tersebut diduga karena bus dalam keadaan tidak laik.

“FPKS mendesak Kementerian Perhubungan, terutama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, untuk kembali melakukan ramp check (inspeksi keselamatan) bus angkutan Pariwisata dan angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan lainnya. Bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia,” pinta Suryadi.

Ramp check ini dibutuhkan selain pada saat mudik Lebaran, karena pada saat musim liburan panjang akhir pekan di bulan Mei, disusul liburan semester, banyak study tour yang diselenggarakan oleh sekolah. Ke depan, FPKS mengusulkan agar masa banyaknya study tour sekolah tersebut menjadi perhatian Kemenhub untuk melancarkan kembali ramp check.

Hal ini tak terlepas dari fakta pada momen libur panjang Isra Mikraj dan Imlek pada Februari 2024 lalu, telah diperiksa sebanyak 118 Bus Pariwisata di wilayah Jakarta, Banten dan juga Jawa Barat. Ditemukan hanya didapati 66 bus atau 36 persen yang lolos KIR dan KPS (Kartu Pengawasan). Ada 26 bus yang KIR-nya mati dan ada 45 bus yang KPS-nya mati, sedangkan sisanya tidak terdaftar sebagai bus pariwisata.

Selain itu, FPKS juga meminta agar Kemenhub kembali menggerakkan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) seluruh Indonesia untuk memonitor dan mengawasi bus pariwisata yang beroperasi ke lokasi wisata di setiap daerah.

“FPKS juga mendesak agar kompetensi sopir bus benar-benar diawasi, tidak hanya kelaikan jalan busnya. Sopir bus harus dalam keadaan prima dan cukup istirahat pada saat mengendarai bus. Jika perlu, sopir bus AKAP dan Pariwisata untuk jarak melebihi tertentu harus ada lebih dari satu orang,” saran Suryadi.

FPKS, lanjut dia, juga mendorong Kemenhub lebih aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk terlebih dulu mengecek kelaikan jalan angkutan bus yang akan digunakan di aplikasi MitraDarat sebelum berangkat.

Pada aplikasi MitraDarat terdapat fitur untuk mengecek kelaikan jalan angkutan bus, baik bus AKAP maupun Pariwisata. Hanya dengan memasukkan nomor kendaraan pada fitur “Cek Laik” di aplikasi, nanti akan terlihat izin operasional angkutan dan keterangan kelulusan uji berkala.*

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Upacara Tinggal Hitungan Hari, Fasilitas IKN Belum Siap

JAKARTA – Masih ingat dalam ingatan kita pada awal tahun

Masalah Utama IKN adalah Dasar Kebijakan

JAKARTA – Presiden Jokowi telah menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88