JAKARTA – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mardani Ali Sera, mengomentari joint statement antara pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang sempat menjadi kontroversi karena dianggap oleh beberapa pihak mengakui klaim RRT terhadap wilayah yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS).
Dalam surat yang tertanggal Sabtu (9/11/2024) itu, terdapat kata-kata ‘overlapping claims’ yang dianggap sebagai pengakuan Indonesia terhadap klaim RRT di LTS.
Menurut Mardani, Indonesia menawarkan suatu terobosan dalam upaya resolusi konflik akibat sengketa di LTS.
“Ketimbang Cina terus memanfaatkan status kondisi status-quo ini dengan dia terus bangun pulau-pulau dan terus eksploitasi daerah overlapping claims ini, Indonesia menawarkan suatu terobosan, kita kerja sama aja,” ujarnya dalam Media Briefing oleh BKSAP DPR, Kamis (28/11/2024).
Ia mengatakan langkah pemerintah merupakan solusi yang menyenangkan semua pihak. Oleh karena itu, ia mendukung pernyataan pemerintah Prabowo saat itu.
“Ketimbang kita berantem, enak win-win solution. Itu yang kami dapat dari teman-teman eksekutif, sehingga kami dukung pernyataan Pak Prabowo dengan segala konsekuensinya,” lanjutnya.
‘Win-win solution’
Lebih jauh lagi, Mardani mengatakan kontroversi yang muncul karena adanya joint statement mendorong diplomat Indonesia untuk berhati-hati.
“Bahkan, dari beberapa info yang kami dapat, ini jadi wake-up call bagi semua diplomat kita untuk ‘hati-hati’,” lanjutnya.
Pasalnya, Indonesia yang selama ini terkesan bermain di belakang layar dalam menghadapi ketegangan di LTS sekarang berada di garis terdepan.
“Selama ini kita seolah seperti pemain belakang, sekarang jadi pemain terdepan untuk urusan klaim berhadapan dengan Cina,” katanya.
Mardani mengatakan Prabowo menginginkan kesejahteraan bersama daripada konflik. Ia berharap Indonesia bisa mendapatkan banyak manfaat ke depannya.
“Intinya Pak Prabowo ingin prosperity is more than conflict. Nah, dengan win-win solution kayak gitu, mudah-mudahan harapan kita, Indonesia bisa mendapatkan banyak manfaat untuk national interest, untuk kepentingan kita di Asia, dan untuk pernyataan bold bahwa Indonesia siap jadi pemain global,” sambungnya.* (Bayu Muhammad)
Baca juga: ‘Joint Development di Laut China Selatan Libatkan Pengakuan Politik Strategis’
[…] Baca juga: Mardani Angkat Suara Soal Kontroversi ‘Joint Statement’ Indonesia-RRT […]