JAKARTA – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla, mengungkapkan bahwa pola pendidikan di lingkungan militer dapat menjadi model inspiratif bagi sektor lain.
Menurut Dzulfikar, sistem pendidikan militer dikenal rigid dan berjenjang, di mana setiap kenaikan pangkat atau jabatan memerlukan pendidikan dan pelatihan khusus. Hal ini katanya, menunjukkan bahwa militer telah mengembangkan metodologi yang komprehensif dan terstruktur.
“Orang mau naik pangkat tertentu harus sekolah, mau ambil jabatan tertentu ada diklat-diklat khusus dan lain sebagainya,” katanya dalam Total Politik.
Ia melanjutkan bahwa pemaparan yang diberikan oleh Kapolri mengenai metodologi penanganan masalah menunjukkan bagaimana sistem militer dapat digunakan sebagai pedoman dalam berbagai sektor.
“Waktu kita dapat pemaparan dari Pak Kapolri, semua sangat komprehensif. Mulai dari kalau ingin menangani hingga mengidentifikasi masalah. Ya sudah menjadi metodologi dan itu luar biasa dan sangat bisa dipakai di banyak sekali sektor kementerian,” ujarnya.
Menurut Dzulfikar, sistem pendidikan dan metodologi militer, dengan keketatan dan kejelasan prosedur, memiliki keunggulan yang sangat relevan untuk diterapkan dalam sektor lain, termasuk di pemerintahan dan kementerian.*