JAKARTA – Utusan Khusus Presiden RI, Mari Elka Pangestu, menyoroti pentingnya pengelolaan utang yang bijak untuk ekspansi ekonomi nasional.
Menurutnya, utang bukanlah masalah utama, yang lebih penting adalah bagaimana utang tersebut dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan.
“Kalau perusahaan mau ekspansi, mau tidak mau dia harus berhutang, dan bank akan menilai untuk apa utang itu, apakah untuk mengembangkan usaha atau untuk hal lain. Negara juga sama, bukan soal berutang atau tidak, tapi apakah utang itu digunakan secara produktif atau berlebihan sehingga akhirnya kita kesulitan membayar,” katanya dalam Total Politik.
Mari Elka Pangestu menjelaskan bahwa sebagian besar utang Indonesia dialokasikan untuk proyek yang dapat menghasilkan manfaat ekonomi jangka panjang. Ia mengakui ada beberapa proyek, yang mungkin belum mencapai hasil maksimal, namun tetap penting bagi kepentingan nasional.
“Ada satu dua hal seperti kereta api cepat yang mungkin miss, tapi ini untuk kepentingan negara, tidak apa-apa rugi, dan pada akhirnya harus ada subsidi negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya meningkatkan pendapatan nasional untuk mengurangi ketergantungan pada utang dalam menggerakkan ekonomi.
“Kalau kita ingin mengurangi utang tapi tetap berkembang, kita harus meningkatkan pendapatan agar tidak terlalu bergantung pada utang untuk melakukan perkembangan di dalam negeri,” jelasnya.*