JAKARTA – Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) menemukan Tren Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2024, IKUB mencatat skor sebesar 76,47 yang menunjukkan peningkatan dari angka 76,02 pada tahun sebelumnya.
Apabila skor tersebut dibandingkan dengan lima tahun terakhir, maka peningkatan itu menjadi semakin terasa.
Pada tahun 2022, IKUB berada di angka 73,09. Mundur ke tahun 2021, IKUB berada di angka 72,39. Sementara itu, skor IKUB pada tahun 2018 masih berada di angka 70,90.
Senada dengan survei IKUB, hasil survei dari lembaga Indikator Politik Indonesia yang dikeluarkan pada 4 Oktober 2024 turut menunjukkan apresiasi masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam menjaga toleransi beragama.
Dalam survei tersebut, sebanyak 86 persen responden menyatakan kalau toleransi keberagamaan di Indonesia berada dalam kondisi yang baik dan tinggi pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kemenag, Arskal Salim, menegaskan peningkatan skor IKUB itu tidak bisa dilepaskan dari sinergi oleh berbagai pihak dalam upaya menjaga keharmonisan antar-umat beragama di Indonesia.
Pentingnya moderasi beragama
Memandang tren yang positif itu, IKUB diharapkan bisa terus mengalami peningkatan pada masa yang akan datang. Dan menjadi cerminan dari keberhasilan Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, persatuan, dan kebersamaan di tengah-tengah perbedaan.
“Pencapaian ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga masyarakat luas yang aktif terlibat dalam memperkuat toleransi beragama. Tokoh agama, lembaga sosial, hingga organisasi masyarakat berperan besar dalam menciptakan suasana harmoni yang semakin solid,” kata Arskal, Sabtu (5/10/2024).
Menurutnya, survei oleh Badan Litbang dan Diklat itu menjadi alat ukur yang penting untuk menilai dan memantau kerukunan umat beragama di Indonesia.
Tren yang ada menunjukkan kalau dialog antar-agama, sosialisasi nilai-nilai toleransi, dan berbagai kebijakan soal moderasi beragama telah berjalan dengan baik dan efektif.
“Ini menjadi bukti kuat bahwa program-program moderasi beragama yang digalakkan pemerintah telah mendapat sambutan positif dari masyarakat,” sambung Arskal.
Indikator tersebut juga menjadi acuan untuk pemerintah terus meningkatkan kualitas kerukunan di Indonesia. Arskal mengatakan harmonisasi antar-umat beragama merupakan fondasi penting bagi stabilitas nasional.
“Dengan tren peningkatan IKUB, diharapkan Indonesia dapat terus menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menciptakan kerukunan di tengah pluralitas agama,” ujarnya.* (Bayu Muhammad)
[…] Baca juga: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024 Meningkat […]
[…] Baca juga: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024 Meningkat […]