1 month ago
1 min read

Kepala Intel Israel Protes Aksi Ekstremis Yahudi di Tepi Barat

Kepala Badan Keamanan Israel, Shin Bet, Ronen Bar. (Foto: Middleeastmonitor)

JAKARTA – Kepala Badan Keamanan Israel, Shin Bet, Ronen Bar, memperingatkan aksi terorisme kelompok Yahudi ekstremis di Tepi Barat yang membahayakan keamanan nasional negaranya.

Ia telah mengirimkan surat peringatan kepada Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, kejaksaan agung, dan anggota-anggota kabinet Israel, beberapa di antaranya merupakan pendukung pemukim-pemukim ekstremis.

Surat Bar menyorot aksi ‘hilltop youth’, sebuah militan ekstremis yang telah melakukan aksi-aksi pembunuhan, pembakaran, dan intimidasi terhadap warga-warga Palestina yang ada di Tepi Barat.

Bar menilai aksi-aksi mereka bukanlah suatu kejahatan, tapi lebih dari itu aksi mereka merupakan bentuk terorisme.

“Ini bukan kejahatan karena ini adalah penggunaan kekerasan untuk menciptakan intimidasi, untuk menyebarkan ketakutan. Itu adalah teror,” ujarnya.

Bar merasa prihatin dengan kekerasan yang meluas di Tepi Barat seiringan dengan tidak adanya tanggapan yang berarti dari pihak kepolisian.

Ia mengatakan para militan telah menggunakan korek api hingga senjata dalam melancarkan aksi-aksi mereka. Beberapa dari senjata yang kini berada di tangan mereka telah diberikan oleh negara.

Menurut Bar, aksi teror yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis Yahudi di Tepi Barat telah meninggalkan noda besar di Yudaisme dan Israel secara keseluruhan.

Kepala Shin Bet itu juga menyorot kunjungan Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid al-Aqsa pada tanggal 18 Juli 2024. Saat itu,

Ben-Gvir memimpin ibadah di depan kamera dan berjanji untuk mengubah keadaan status-quo terkait tempat itu. Hingga kini, tempat itu boleh dikunjungi oleh orang-orang Yahudi. Tapi hanya para Muslimlah yang diizinkan untuk beribadah di sana.

‘Ben-Gvir tidak bertanggungjawab’

Bar mengingatkan kalau aksi semacam itu bisa mengarah kepada pertumpahan darah dan perubahan kondisi di Israel secara besar-besaran.

“Kerugian yang dialami Israel, khususnya saat ini, dan mayoritas pemukim tidak dapat digambarkan: hilangnya legitimasi global bahkan di antara sahabat-sahabat kita, pengerahan pasukan IDF sekaligus tentara, yang tidak dimaksudkan untuk menangani misi-misi ini, merasa kesulitan untuk melaksanakan semua tugasnya,” katanya menjelaskan kompleksitas yang akan dihadapi Israel kalau masalah menjadi semakin besar di Tepi Barat.

Ben-Gvir langsung memprotes surat Bar. Menteri yang dikenal sebagai sosok ekstremis Yahudi itu menyerukan pemecatan Bar.

Akan tetapi, Bar mendapatkan pembelaan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant, yang mengatakan tindakan-tindakan oleh Ben-Gvir membahayakan keamanan nasional Israel.

“Dalam menghadapi tindakan Menteri Ben-Gvir yang tidak bertanggung jawab yang membahayakan keamanan nasional negara Israel dan menciptakan perpecahan internal di negara ini, (Bar) dan orang-orangnya melakukan tugas mereka dan memperingatkan konsekuensi-konsekuensi serius dari tindakan-tindakan ini,” katanya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: AS Klaim Gencatan Senjata Israel-Hamas Sudah Dekat

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan

Warga Israel Mengaku Tak Dilukai Hamas Selama Disandera

JAKARTA – Noa Argamani, yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di