2 months ago
1 min read

Hamas Absen dari Perundingan Gencatan Senjata

Warga Palestina berjalan di antara puing reruntuhan bangunan di Kota Gaza. (Foto: Skynews)

JAKARTA – Ronde baru perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza tidak dihadiri oleh Hamas. Pertemuan yang diadakan di Doha, Qatar pada Hari Kamis (15/8/2024), hanya dihadiri oleh perwakilan dari Amerika Serikat (AS), Qatar, Mesir, dan Israel.

Ketidakhadiran perwakilan Hamas menurunkan ekspektasi terjadinya terobosan dalam mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Hamas dan Israel telah setuju dengan penerapan proposal gencatan senjata tiga tahap yang diajukan oleh Presiden AS, Joe Biden, secara prinsip.

Akan tetapi, mereka telah meminta berbagai perubahan dan klarifikasi atas proposal tersebut hingga kini. Alhasil, perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza menemukan kebuntuan.

Ronde perundingan gencatan senjata yang baru ini dilatarbelakangi oleh pembunuhan Kepala Biro Politik (Politburo) Hamas, Ismail Haniyah, di Teheran, Iran beberapa waktu lalu.

Pembunuhan Haniyah yang diikuti dengan serangan Israel ke Lebanon yang membunuh salah satu pemimpin senior sayap bersenjata Hezbollah membawa kawasan Timur Tengah sejengkal lebih dekat ke konflik kawasan yang lebih luas.

Berbagai pihak berharap gencatan senjata di Jalur Gaza bisa meredakan ketegangan yang sedang membangun di Timur Tengah.

“Itu ekspektasi saya,” kata Biden ketika ditanya apakah Iran akan membatalkan serangannya ke Israel apabila gencatan senjata segera disepakati.

Timur Tengah makin tegang

Terkini, ketegangan masih meningkat. AS mengirimkan pesawat-pesawat tempur dan kapal-kapal perangnya ke kawasan Timur Tengah untuk memperkuat dan melindungi Israel dari potensi serangan oleh Iran.

Netanyahu diduga berupaya menyabotase perundingan gencatan senjata yang sedang terjadi. Hal itu dilakukan dengan mengintensifkan serangan-serangan dan pembunuhan-pembunuhan baik di Jalur Gaza maupun Lebanon.

Di saat yang sama, Netanyahu juga diketahui memperpanjang mandat tim juru runding yang akan bernegosiasi mengenai gencatan senjata di Qatar.

Adapun Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, David Lammy, mengatakan gencatan senjata tidak hanya akan melindungi nyawa warga-warga sipil di Jalur Gaza, tapi juga meredakan eskalasi konflik dan membawa kestabilan di kawasan.

“Kita berada pada momen penting bagi stabilitas global. Beberapa jam dan hari mendatang dapat menentukan masa depan Timur Tengah. Gencatan senjata tidak hanya akan melindungi warga sipil di Gaza, namun juga membuka jalan bagi deeskalasi yang lebih luas dan membawa stabilitas yang sangat dibutuhkan,” katanya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Sinyal Hamas Absen dari Perundingan Gencatan Senjata

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan

Warga Israel Mengaku Tak Dilukai Hamas Selama Disandera

JAKARTA – Noa Argamani, yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di