JAKARTA – Mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyatakan dirinya siap apabila diberikan kesempatan oleh warga untuk kembali memimpin dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024 nanti.
Pria yang kerap disapa Ahok itu mengungkapkan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tempatnya bernaung tengah membangun kerja sama dengan partai politik-partai politik (parpol) lainnya.
“Partai sedang membangun kerja sama dengan partai lain,” ujar Ahok, Minggu (28/7/2024).
Ia juga menyampaikan bahwa PDIP belum memintanya untuk bersiap maju dalam Pilgub DKJ 2024 mendatang. “Belum ada dari PDIP,” tegasnya.
Akan tetapi, Ahok menyatakan dirinya siap untuk menyelesaikan pekerjaannya kalau diberi kesempatan oleh warga Jakarta untuk kembali memimpin lagi.
“Jika warga Jakarta beri saya kesempatan untuk melayani warga Jakarta dan menyelesaikan pekerjaan Jakarta tentu saya siap,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan bahwa Ahok berpotensi untuk dimajukan oleh partai dalam Pilgub DKJ 2024 nanti.
“Pak Ahok berdasarkan hasil pemetaan dan hasil survei yang kita terima menjadi salah satu calon yang cukup ya sangat potensial kalau menurut saya untuk bisa diajukan,” jelasnya, Sabtu (27/7/2024).
Ahok mengekor Anies
Kendati demikian, Djarot mengakui kalau PDIP sedang menghadapi kendala untuk memajukan Ahok di Pilgub DKJ 2024. Partai yang berlogo banteng itu masih kekurangan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta untuk memajukan calonnya.
Sebelumnya, survei Indikator Politik Indonesia menemukan elektabilitas di Jakarta masih dijuarai oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan angka sebesar 52 persen. Ahok menyusul Anies tepat di bawahnya dengan angka 42 persen.
Bersamaan dengan Anies dan Ahok, nama mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, juga muncul sebagai tiga nama calon dengan elektabilitas terbesar dalam survei Indikator Politik Indonesia di Pilgub DKJ 2024.
Sementara itu, Indikator Politik Indonesia sendiri menyatakan berani untuk memprediksi bahwa kemungkinannya kecil akan ada calon ‘kuda hitam’ yang muncul di Pilgub DKJ 2024.
“Jadi saya dan tim di Indikator berani mengatakan kemungkinan munculnya kuda hitam di luar tiga nama di atas ini sangat kecil. Karena pilihan warga sudah sedemikian mengerucut, sudah semakin mengeras,” jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, Kamis (25/7/2024).* (Bayu Muhammad)
Baca juga: Elektabilitas Anies Makin Moncer
