JAKARTA – Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, masih jadi nama terkuat mendekati Pemilihan Gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) 2024.
Dalam survei Indikator Politik Indonesia yang baru dirilis, Anies unggul apabila dihadapkan secara head-to-head baik dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama maupun mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (RK).
Adapun survei tersebut diadakan pada 18-26 Juni 2024 dengan wawancara yang dilakukan secara tatap muka. Populasi orang yang disurvei adalah semua Warga Negara Indonesia (WNI) di Jakarta yang memiliki hak pilih.
Jumlah sampel dalam survei tersebut mencapai 800 responden dengan penarikan sampel yang dilakukan menggunakan teknik multi-stage random sampling. Margin of Error-nya berkisar di angka kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.
Apabila Anies dihadapkan dengan pria yang kerap disapa Ahok dalam Pilgub DKJ 2024 kelak, ia memiliki elektabilitas sebesar 52 persen. Sementara itu, Ahok berada di bawahnya dengan tingkat elektabilitas di angka 42 persen. Populasi yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab ada di angka sekitar 6 persen.
‘Anies makin unggul’
Kemudian, Anies juga lagi-lagi mengalami keunggulan kalau melawan RK secara head-to-head. Ia mendapatkan tingkat elektabilitas sebesar 50,1 persen. Dan RK hanya memiliki elektabilitas di tingkat 38,8 persen. Sementara itu, populasi yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab ada 11,1 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, mengatakan keunggulan Anies makin terlihat signifikan apabila tiga tokoh yang telah disinggung maju semua.
“Meskipun head-to-head per hari ini masih Anies yang unggul di kisaran 50 persen versus 38,8 persen, tapi selisihnya makin mendekat seandainya entah Ahok atau Ridwan Kamil yang mengarah untuk melawan Anies. Tapi kalau ketiga-tiganya maju keunggulan Anies makin signifikan,” jelasnya dalam rilis survei yang dilakukan secara dalam jaringan (jaring), Kamis (25/7/2024).
Indikator Politik Indonesia juga berani mengatakan kemungkinannya kecil ada nama-nama lain yang akan muncul di Pilgub DKJ 2024 mendatang.
“Jadi saya dan tim di Indikator berani mengatakan kemungkinan munculnya kuda hitam di luar tiga nama di atas ini sangat kecil. Karena pilihan warga sudah sedemikian mengerucut, sudah semakin mengeras,” terangnya.* (Bayu Muhammad)
Baca juga: NasDem Resmi Dukung Anies