2 months ago
1 min read

Protes Bergulir Saat Netanyahu Pidato di Kongres AS

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berpidato di hadapan kongres Amerika Serikat. (Foto: Timesofisrael)

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu memberikan pidatonya di Kongres Amerika Serikat (AS) pada Hari Kamis (25/7/2024). Ia membahas konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Jalur Gaza hingga hari ini.

Netanyahu memulai pidatonya dengan membicarakan serangan 7 Oktober 2023 yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel. Ia membandingkan kejadian tersebut dengan serangan teror 9/11 yang pernah terjadi di AS dahulu.

Kemudian, ia mengkritik gelombang protes yang terjadi di berbagai kampus, khususnya Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang jadi almamaternya. Menurutnya, para  pengunjuk rasa tidak memahami sejarah Israel ketika menyebut Israel sebagai negara kolonial.

“Mereka menyebut Israel sebagai negara kolonialis. Tidakkah mereka tahu bahwa Tanah Israel adalah tempat Abraham, Ishak dan Yakub berdoa, tempat Yesaya dan Yeremia berkhotbah dan tempat Daud dan Sulaiman memerintah?” terangnya.

Netanyahu juga mengkritik jaksa dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang menuding Israel sengaja membuat kelaparan di Jalur Gaza.

“Ini adalah rekayasa yang lengkap. Israel telah mengizinkan lebih dari 40.000 truk bantuan memasuki Gaza,” katanya.

Ia menyerukan kemenangan total bagi Israel di atas Hamas dalam perang yang kini terjadi di Jalur Gaza. “Itulah arti kemenangan total, dan kami akan menerima apapun yang kurang dari itu,” lanjutnya.

Protes bergulir

Kehadiran Netanyahu di Kongres AS disambut oleh demonstrasi di Ibu Kota AS, Washington District of Columbia (DC). Ribuan orang turun ke jalan untuk mengutuk perang Israel di Jalur Gaza.

Pihak kepolisian menangani demonstrasi tersebut dengan menembakkan gas air mata kepada pengunjuk rasa yang dinilai kasar.

Sementara itu, Netanyahu menyebut para demonstran yang menyuarakan pesan-pesan anti-Israel sebagai ‘idiot’ yang berguna bagi Iran.

Dengan menunjukkan sikap yang menentang, Netanyahu juga menegaskan punya visi untuk Jalur Gaza pascaperang di mana Israel memegang kuasa keamanan penuh untuk mencegah kembalinya ‘teror’.

Sementara itu, wartawan Axios, Andrew Solander, menemukan hanya sekitar separuh anggota Partai Demokrat di Kongres AS, yang terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS dan Senat AS yang hadir mendengarkan pidato Netanyahu.

“Berdasarkan perhitungan saya, sekitar 100 dari 212 anggota DPR dari Partai Demokrat dan 27 dari 51 anggota Senat dari Partai Demokrat (dan para independen yang menjadi kaukus Partai Demokrat) hadir dalam ruang sidang untuk pidato Netanyahu. Itu berarti sekitar setengah dari setiap kaukus tidak hadir,” ucapnya.

Hal itu menunjukkan perpecahan di Partai Demokrat mengenai sikap mereka terhadap perang Israel di Jalur Gaza.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Israel Murka Fatah dan Hamas Rekonsiliasi

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan

Warga Israel Mengaku Tak Dilukai Hamas Selama Disandera

JAKARTA – Noa Argamani, yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di