3 months ago
1 min read

‘Ucapan Prabowo Soal Keamanan Tak Perlu Dibenturkan’

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat memberikan pembekalan kepada 906 calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri tahun 2024. (Foto: Akun X @prabowo)  

JAKARTA – Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengatakan pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto saat memberikan pembekalan kepada calon-calon perwira remaja (capaja) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak dibenturkan dengan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Khairul menilai pernyataan Prabowo masuk akal. Terutama ketika disampaikan kepada capaja perwira remaja TNI-Polri yang jadi ujung tombak pertahanan dan keamanan negara.

“Menurut saya pernyataan Prabowo itu logis dan tidak salah. Apalagi ketika disampaikan di hadapan para capaja TNI dan Polri yang nantinya akan menjadi ujung tombak dan tulang punggung pengelolaan pertahanan dan keamanan negara,” katanya, Minggu (14/7/2024).

Kemudian, Khairul juga mengatakan pernyataan Prabowo mengajak para pendengarnya untuk berpikir secara strategis.

“Memotivasi dan mengajak berfikir strategis terkait apa yang akan menjadi tugas mereka nanti, adalah hal yang wajar,” sambungnya.

Khairul menambahkan agar pernyataan Prabowo tidak dibenturkan dengan pembangunan ekonomi.

“Tidak perlu juga dibenturkan, apalagi diarahkan pada pembentukan persepsi politis yang sempit dan dangkal. Padahal, tanpa pertahanan yang kuat dan keamanan yang terjamin, apakah pembangunan ekonomi masih tetap mungkin bisa berjalan dengan baik?” ujarnya.

Kondisi dunia genting

Menurut Khairul, pembangunan hanya bisa dilakukan kalau ada kestabilan. Sementara itu, Indonesia tengah menghadapi kondisi dunia yang dinamis dan tidak pasti.

“Prasyarat utama pertumbuhan dan perputaran roda ekonomi itu adalah hadirnya stabilitas. Sementara Indonesia sedang memasuki masa di mana lingkungan strategisnya diliputi kondisi dinamis yang ditandai perubahan cepat, ketidakpastian, kerumitan dan kekaburan informasi. Kondisi ini populer disebut sebagai VUCA, akronim dari volatilitas, uncertainty, complexity dan ambiguity,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia menilai kerja sama antarsektor penting untuk dilakukan. “Jadi ini soal bagaimana sektor-sektor ini bisa sama-sama berjalan, baik secara paralel maupun simultan,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Prabowo memberikan pembekalan kepada capaja TNI-Polri 2024. Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan tugas mereka yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia.

“Baru memajukan kesejahteraan. Pertama melindungi, baru mencerdaskan, baru pendidikan. Melaksanakan ketertiban dunia untuk apa kita bangun gedung-gedung, bandara, kereta api, waduk kalau negara ini tidak utuh tidak aman tidak terlindungi,” katanya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Viva Yoga: Semua Presiden Punya Visi yang Sama

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Immanuel Ebenezer: Antara Dua ‘Mania’

JAKARTA – Sosok satu ini dikenal sebagai relawan yang membantu

Kabinet Zaken: Solusi Prabowo untuk Mewujudkan Pembangunan dan Stabilitas Politik

JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana membentuk kabinet zaken