6 months ago
1 min read

Sejarah Mengajarkan Berpikir Rasional

JAKARTA – Redaktur Senior Historia.id, Bonnie Triyana, berbicara mengenai fungsi utama pelajaran sejarah diadakan di ruang-ruang kelas.

Menurutnya, sejarah tidak berfungsi membuat peserta didik hafal dengan berbagai fakta historis, tapi membuat mereka punya daya kritis yang tinggi.

“Menurut saya, fungsi utama belajar sejarah itu bukan membuat si anak didik itu hafal angka, tahun, nama menteri, nama tokoh, bukan. Pertama-tama, tugas ataupun tujuan dari belajar sejarah itu meningkatkan daya kritis dari si siswa,” katanya di Total Politik.

Kemudian, Bonnie juga mengatakan kalau sejarah mengajarkan peserta-peserta didik untuk berpikir secara historis. Adapun cara berpikir historis adalah dengan menggunakan logika.

“Yang kedua itu membuat mereka punya cara berpikir historis. Apa cara berpikir historis itu? Ngerti sebab akibat kejadian. Jadi mikirnya logis. Kalau kata Tan Malaka nggak lagi (logika) mistika. Dia menjadi suatu (orang yang) cara berpikirnya rasional,” sambungnya.

Hal itu berkaitan dengan kemampuan para peserta didik untuk memahami suatu fenomena dengan lensa pemahaman akan sebab dan akibat. Sehingga, sejarah mengajarkan para peserta didik mengenai proses.

“Semua peristiwa yang ada di dunia ini itu berdasarkan hukum kausalitas sejarah. Ada sebab (dan) ada akibat. Nah itu, mestinya belajar sejarah (jadi) ngerti proses,” lanjutnya.*

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Tantangan Kualitas Pemimpin Politik Pasca Reformasi

JAKARTA – Pendiri Inisiatif Sabri & Saudara (ISS), Miftah Sabri,

Bung Karno dan Rehabiitasi Sejarah

JAKARTA – Peristiwa krusial Pencabutan TAP MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 pada