7 months ago
1 min read

Harapan Dubes Ukraina untuk Indonesia dan Dunia

Dubes Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin (kiri) dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Foto: Akun X Kemenlu)

JAKARTA – Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, berbicara mengenai harapannya untuk Indonesia dan Dunia.

Saat ditanya apa harapan Ukraina terhadap Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto nantinya, ia berharap semua negara berdiri untuk sisi perdamaian, kemanusiaan, dan keadilan.

“Kami berharap semua negara di dunia berdiri di posisi perdamaian, kemanusiaan, dan keadilan, titik,” kata Vasyl Selasa (2/7/2024).

Ia berharap sikap tersebut ditunjukkan Indonesia secara nyata dengan terlibat dalam berbagai upaya internasional mengupayakan perdamaian.

“Dan (posisi itu) diimplementasikan dalam dokumen-dokumen seperti (dalam) komunike bersama (Komunike Bersama tentang Kerangka Perdamaian), dalam beberapa perjanjian, dalam beberapa keputusan internasional, dalam beberapa kegiatan politik dan diplomatik,” sambungnya.

Rencana damai Rusia-Ukraina

Vasyl merujuk kepada ‘Komunike Bersama tentang Kerangka Perdamaian’ terhadap perang Rusia-Ukraina yang baru saja dibuat di Swiss beberapa waktu lalu.

Komunike berjumlah dua halaman itu berisi visi-visi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Pertama-tama, komunike tersebut berbicara tentang pengamanan instalasi-instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang ada di Ukraina.

“Pertama, setiap penggunaan energi nuklir dan instalasi nuklir harus aman, terjamin, terlindungi dan ramah lingkungan. Pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina harus beroperasi dengan aman dan terjamin di bawah kendali kedaulatan penuh Ukraina dan sejalan dengan prinsip-prinsip IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) serta di bawah pengawasannya,” tegas komunike itu.

Komunike tersebut menyatakan penggunaan senjata nuklir dalam perang Rusia-Ukraina tidak dapat diterima.

“Ancaman atau penggunaan senjata nuklir apa pun dalam konteks perang yang sedang berlangsung melawan Ukraina tidak dapat diterima,” sambungnya.

Kemudian, komunike tersebut membahas tentang ketahanan pangan dunia yang terganggu oleh perang Rusia-Ukraina.

“Kedua, ketahanan pangan dunia bergantung pada produksi dan pasokan produk pangan yang tidak terputus. Dalam hal ini, navigasi komersial yang bebas, lengkap, dan aman, serta akses ke pelabuhan laut di Laut Hitam dan Laut Azov, sangatlah penting. Serangan terhadap kapal dagang di pelabuhan dan sepanjang rute, serta terhadap pelabuhan sipil dan infrastruktur pelabuhan sipil, tidak dapat diterima,” lanjutnya.

Menurut komunike tersebut, keamanan pangan tidak bisa dijadikan senjata dalam perang Rusia­-Ukraina.

“Ketahanan pangan tidak boleh dijadikan senjata dengan cara apa pun. Produk pertanian Ukraina harus disediakan secara aman dan gratis kepada negara ketiga yang berkepentingan,” ujar komunikenya.

Terakhir, komunike tersebut meminta agar dilakukan pertukaran tawanan perang. Termasuk juga anak-anak berkewarganegaraan Ukraina yang kini ditahan oleh Rusia.

“Ketiga, semua tawanan perang harus dibebaskan melalui pertukaran penuh. Semua anak-anak Ukraina yang dideportasi dan dipindahkan secara tidak sah, serta semua warga sipil Ukraina lainnya yang ditahan secara tidak sah, harus dikembalikan ke Ukraina,” lanjutnya.

Komunike tersebut juga menyatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat perlu berdialog untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.* (Bayu Muhammad)

 

 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Serangan Ukraina di Kursk Berlanjut

JAKARTA – Dalam pidatonya saat perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina, Presiden

Zelenskyy Minta Senjata Jarak Jauh untuk Lawan Rusia

JAKARTA – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuntut agar negara-negara sekutunya