4 months ago
4 mins read

Dari Indonesia untuk Gaza

Relawan MER-C usai bertemu Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah. (Foto: Dok. Chairul Akhmad)

Kesulitan hidup

Mendapatkan jawaban ini MER-C kian bersemangat mempercepat proses pembangunan. Sore harinya, mereka juga bertemu dengan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah di sebuah kantor pemerintah.

Selain bertemu dengan perdana menteri, MER-C juga menemui Menteri Kesehatan Palestina, Dr Basem Na’im.

Ketika menerima tim MER-C, Ismail Haniyah didampingi oleh sejumlah pejabat Palestina. Sedangkan semua relawan MER-C yang berjumlah 10 orang hadir dalam pertemuan tersebut.

Sebagaimana pertemuan dengan parlemen, dalam pertemuan dengan perdana menteri Joserizal kembali mengungkapkan hal yang sama.

“Kedatangan kami ke sini adalah untuk menyampaikan amanah rakyat Indonesia untuk membangun rumah sakit di Gaza. Kami sangat mendukung perjuangan rakyat Palestina, khususnya Gaza,” kata Joserizal dalam sambutannya.

Pakar bedah tulang ini juga meminta dukungan penuh pemerintah Palestina dalam merealisasikan pembangunan. Haniyah menyambut baik rencana ini dan berjanji memberikan dukungan penuh.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian anda dan seluruh rakyat Indonesia terhadap Palestina. Kami akan membantu semampu kami agar proses pembangunan berjalan lancar,” kata Haniyah.

Dalam kesempatan itu, Haniyah juga menyampaikan beberapa masalah mendasar yang menimpa warga Gaza. Mulai dari sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari, terbatasnya pasokan bahan bakar, pemadaman listrik yang terjadi tiap hari hingga kesulitan mengakses air bersih.

Menurut Haniyah, untuk mencukupi kebutuhan air bersih seluruh warga Gaza dibutuhkan 82.000 sumur bor. Sementara saat ini jumlah sumur bor yang ada tak sampai seratus buah.

“Selain masalah air, kami juga tengah memikirkan cara bagaimana bisa memiliki pembangkit listrik sendiri agar tidak bergantung kepada Israel,” ungkap Haniyah.

Begitu ia menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba listrik di ruang pertemuan padam. Semua kaget dan terdiam seketika. Namun tak berapa kemudian lampu-lampu di aula kembali menyala.

And this is one of the problem, (ini—pemadaman listrik—juga salah satu masalah). Baru saja kita bicara tentang listrik, tiba-tiba dia mati mendadak,” kata Haniyah yang disambut gelak tawa hadirin.

Pertemuan dengan Ismail Haniyah dan jajarannya diakhiri dengan ramah tamah. Pihak tuan rumah menyediakan aneka minuman dan kue basah.

Selanjutnya, proses mendetail rencana pembangunan akan melibatkan sejumlah pihak di Palestina seperti Departemen Luar Negeri, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Kesehatan dan kontraktor lokal.*

Selanjutnya: Beban Duka di Jabaliya

Salah satu sudut Kota Gaza, Palestina. (Foto: Dok. Chairul Akhmad)

Baca juga:

Perjalanan Menembus Gaza

‘Santa’ dari al-Arish

Di Gaza Mereka Terdera

 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Warga Israel Mengaku Tak Dilukai Hamas Selama Disandera

JAKARTA – Noa Argamani, yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di

Hamas Kirim Delegasi Gencatan Senjata ke Mesir

JAKARTA – Hamas telah mengirimkan perwakilan mereka untuk mendalami kemajuan