4 months ago
1 min read

Anies-Kaesang Sulit Berlayar

Ketum PSI Kaesang Pangarep. (Foto: IG @kaesangp)

JAKARTA – Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Mohammad Anas RA, menilai wacana duet Anies Baswedan-Kaesang Pangarep dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 sulit diwujudkan.

Menurutnya, Keputusan Mahkamah Agung (MA) soal uji materi batas usia calon kepala daerah yang ada dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pencalonan Kepala Daerah berlangsung terlalu cepat.

Keputusan tersebut diajukan oleh Partai Garuda tanggal 27 Mei dan dikabulkan tanggal 29 Mei. Hal itu menimbulkan kesan adanya kepentingan politik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong Kaesang maju di Pilkada Jakarta 2024.

Anas mengatakan Anies akan menjilat ludahnya sendiri apabila nantinya berpasangan dengan Kaesang. Sebab, proses di MA yang dinilai beberapa pihak melanggar etika dalam konstitusi bisa saja bertolak belakang dengan sikap Anies terhadap isu tersebut selama debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.

“Keputusan ini terframing   mengarah sarat kepentingan politik Jokowi mendorong Kaesang maju di pilkada sehingga ini sarat melanggar Etika Konstitusi yang selalu di gaungkan Anies Baswedan pada debat Capres-cawapres yang lalu. Jadi jika Anies berpasangan Kaesang maka sama saja Anies menjilat ludahnya sendiri,” katanya saat dihubungi oleh Totalpolitik.com, Sabtu (15/6/2024).

Ia juga mengkhawatirkan Anies akan dianggap haus jabatan jika mengambil langkah berpasangan dengan Kaesang.

“Anies Baswedan tidak hanya dianggap haus jabatan tapi tidak istiqamah dalam berpolitik,” lanjutnya.

Pendukung nggak akur

Selain itu, Anas juga menilai baik kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam pilpres sebelumnya tidak akur.

“Aroma perseteruan pendukung Pilpres 02 dan 01 masih terasa di Jakarta sehingga basis keduanya tidak satu frekuensi sehingga pasti sulit terwujud kesolidan antara pendukungnya,” jelasnya.

Jika Anies memutuskan untuk berpasangan dengan Kaesang, Anas mengkhawatirkan karier dan citra politiknya akan rusak.

“Jika Anies bertarung Di Pilkada Jakarta saya khawatir Anies akan masuk ke dalam jebakan politik yang akan merusak karier dan citra politiknya,” lanjutnya.

Malahan, Anas mencurigai ada agenda lain dalam mendukung wacana duet Anies-Kaesang dalam Pilkada Jakarta 2024 mendatang.

“Dorongan Anies Baswedan maju pilkada boleh jadi yang mendorongnya ada agenda tersembunyi,” ujarnya.

RK kompetitif

Ditanya soal kompetitor Anies, Anas menakar Ridwan Kamil (RK) sebagai lawan yang kompetitif.

“RK adalah lawan kompetitif Anies Baswedan, hanya saja RK lebih pasti menang di Pilkada Jabar (Jawa Barat) dibanding di Pilkada Jakarta,” katanya.

Adapun RK memiliki kedudukan yang kuat dalam Pilkada Jabar. Survei FIXPOLL Indonesia menemukan RK menduduki posisi puncak di Jabar.

“Survei FIXPOLL pada 17-24 Desember 2023 lalu dalam simulasi 15 Kandidat, elektabilitas calon Gubernur (cagub) Jawa Barat menempatkan sosok Ridwan Kamil di puncak klasemen dengan dukungan 54,4 persen, disusul runner upDedi Mulyadi 16 persen sedangkan kandidat lainnya hanya kisaran 5 persen,” ujarnya.

Menurut Anas, RK sendiri memperhitungkan peluangnya jika maju baik di Pilkada Jakarta maupun Jabar.

“Tentu RK punya kalkulasi politik apakah akan naik kering Pilkada Jakarta atau Jawa Barat,” tandasnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

Anies Respons Anggapan ‘Turun Level’ jadi Cagub Jakarta

Utut: PDIP Bisa Menang Pilkada kalau Gandeng Anies

Gerindra Majukan RK di Jakarta, Wakilnya jadi Kejutan

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

‘Anies Tidak Jadi Maju Bukan Karena Ridwan Kamil’

JAKARTA – Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah

‘Banyak Tokoh Naik Private Jet’

JAKARTA – Founder Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan ada banyak