1 year ago
4 mins read

Gali Dasar Negara, Bung Karno Temukan Pancasila

Proklamator Kemerdekaan sekaligus Presiden pertama Indonesia, Ir Sukarno. (Foto: Web)

Ketuhanan

Setelah membahas azas-azas kebangsaan Indonesia, internasionalisme, mufakat, dan kesejahteraan sosial, Sukarno menetapkan ‘Ketuhanan’ sebagai azas kelima.

Menurutnya, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang bertuhan. Dan masing-masing dari orang-orang Indonesia memiliki Tuhannya sendiri untuk disembah.

“Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isal al-Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah kita semuanya ber-Tuhan,” seru si Bung.

Oleh karena itu, “hendaknya Negara Indonesia (menjadi) satu Negara yang bertuhan!” katanya.

Ia juga menyatakan kepercayaan-kepercayaan akan Tuhan yang ada mengajarkan penghormatan terhadap satu sama lain.

“Nabi Muhammad SAW telah memberi bukti yang cukup tentang verdraagzaamheid, tentang menghormati agama-agama lain. Nabi Isa pun telah menunjukkan verdraagzaamheid,” sambungnya.

Pancasila

“Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah Pancadharma? Bukan! Nama Pancadharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar,” lanjut Sukarno bergumul mencari penamaan yang tepat untuk azas-azasnya.

Ia mengaku senang dengan hal-hal yang bernilai simbolik. “Rukun Islam lima jumlahnya. Jari kita lima setangan. Kita mempunyai Panca Indera. Apa lagi yang lima bilangannya?” ujarnya.

Hingga pada akhirnya, Sukarno mengungkapkan atas petunjuk seorang temannya yang ahli bahasa, maka azas-azas yang telah ia bicarakan namanya ia “Pancasila”.

“Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi,” harapnya.

Demikian adalah pidato Sukarno yang melahirkan Pancasila, suatu refleksi terhadap situasi dan kondisi nyata kehidupan masyarakat yang menjadi dasar berdirinya negara Indonesia.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

Sosio-Demokrasi Si Bung untuk Indonesia

Orang Dekat Bung Karno di Mata JW

Sukarno ‘Kubur’ Partai Politik

1 Comment

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Tantangan Kualitas Pemimpin Politik Pasca Reformasi

JAKARTA – Pendiri Inisiatif Sabri & Saudara (ISS), Miftah Sabri,

Kekerasan Hancurkan Keadaban Pancasila

JAKARTA – Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88