1 year ago
1 min read

Israel Sudah Menguasai Perbatasan Gaza-Mesir

Bocah-bocah Palestina memeriksa reruntuhan dan puing sebuah bangunan di Rafah. (Foto: Timesofisrael)

JAKARTA – Israel menguasai semua wilayah sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Utama Israel Defense Forces (IDF), Daniel Hagari, pada Hari Kamis (29/5/2024).

Menurut Hagari, IDF menilai wilayah sepanjang 14 kilometer (km) yang diberi nama sandi ‘Koridor Philadelphi’ itu penting bagi operasional Hamas.

“Koridor Philadelphi menjadi sambungan oksigen untuk Hamas, yang digunakan secara regular untuk menyelundupkan senjata-senjata ke dalam kawasan Jalur Gaza,” katanya.

Hagari mengklaim tentara Israel yang beroperasi di kawasan tersebut menemukan 20 terowongan di bawah tanah.

Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengungkapkan kepada radio Kan kalau operasi militer Israel akan terus berlangsung untuk menghancurkan Hamas dan militan-militan Islamis lainnya.

“Militer Israel mencapai tujuan-tujuannya, tapi sejak hari pertama mereka menyatakan rencananya kepada kabinet bahwa perang akan berlangsung lama,” ujarnya.

Kejahatan harus dihentikan

Ketua Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia (UI), Yon Machmudi, menyatakan kendali Israel atas Rafah akan menghambat bantuan- bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Jalur Gaza.

“Penguasaan Rafah itu tentu akan sangat membatasi, bahkan menutup sama sekali perbatasan yang dulunya Mesir masih punya otoritas untuk membuka pintu Rafah,” ucapnya dalam wawancara daring dengan Totalpolitik.com, Kamis (30/5/2024).

“Sekarang setelah dikuasai oleh Israel, maka secara otomatis, otoritas itu sepenuhnya ada di Israel. Dan Israel tidak akan memberikan kesempatan kepada bantuan-bantuan kemanusiaan untuk masuk,” lanjutnya.

Sebab, kata Yon, Israel menganggap bantuan-bantuan, sekali pun sifatnya kemanusiaan, merupakan ‘amunisi’ untuk lawan-lawannya di Jalur Gaza.

Peperangan yang terjadi di Jalur Gaza, menurut Yon, harus segera dihentikan, karena sudah berada di luar batas-batas dan membahayakan keselamatan warga-warga sipil di sana.

“Ini saya kira tingkat peperangan yang sudah sangat di luar batas, sehingga rakyat sipil juga dicegah untuk mendapatkan bantuan,” ujarnya.

Yon menyorot kondisi dua penyeberangan dari Mesir yang dipakai untuk mengirim bantuan-bantuan kemanusiaan ke dalam Jalur Gaza. Dua penyeberangan tersebut mungkin sedang dalam keadaan yang mencekam, sehingga bantuan-bantuan terhambat untuk masuk.

“Dan mungkin (bantuan) yang lewat Rafah atau Karem Shalom juga menghadapi hal yang sama ketika Israel berusaha ingin menguasai wilayah perbatasan guna untuk menyetop bantuan dan menghentikan perlawanan dengan memberikan total punishment. Hukuman secara masif dan massal kepada rakyat Palestina,” kata Yon.

Tindakan-tindakan Israel mengganggu kekondusifan jalur-jalur penyeberangan di perbatasan, sehingga mengancam pengiriman bantuan-bantuan kemanusiaan merupakan bentuk kejahatan perang.

“Sebuah kejahatan perang yang memang harus dihentikan,” tandas Yon.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

Erdogan Sebut ‘Ruh’ PBB Mati di Gaza

Tank Israel sudah Sampai Pusat Kota Rafah

Tentara Mesir dan Israel Adu Tembak di Perbatasan

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Implikasi Perang Israel-Iran

JAKARTA -Situasi geopolitik Timur Tengah memanas setelah pecah perang terbuka

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88