JAKARTA – Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer menanggapi ungkapan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto terkait tidak adanya pertemuan Lebaran antara Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, Hasto menyampaikan tidak ada pertemuan antara Megawati dengan Jokowi. “Jadi saya mau klarifikasi juga bahwa video yang beredar tentang pertemuan antara Ibu Mega dan Pak Jokowi pada saat Lebaran itu sama sekali tidak benar, tidak ada pertemuan,” katanya, Selasa (16/4/2024).
Tidak berhenti di situ, Hasto juga mengungkapkan pertemuan dengan Megawati hanya bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang sama-sama memperjuangkan kepentingan bangsa.
“Kami menjadi benteng demokrasi. Sehingga, pertemuan hanya dilakukan terhadap orang-orang yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara, kedaulatan rakyat. Itu yang memperjuangkan demokrasi,” sambungnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Immanuel atau yang kerap disapa Noel mengatakan sikap Hasto memberikan contoh yang buruk.
“Jika ini benar saya yakin rakyat akan bisa menilai kenegarawanan ketokohan mereka yang benar-benar sudah tidak ada lagi dan ini menjadi contoh buruk kita sebagai kader bangsa, selama ini kita ketahui bahwa bangsa ini lagi krisis kenegarawanan. Seharusnya PDI-P bisa memberi contoh baik dan bisa juga mempelopori ini semua,” ujar Noel, Selasa (16/4/2024).
Noel juga menganggap Hasto sebagai sosok yang menghalangi Jokowi dan Megawati untuk bersilaturahmi hingga kini.
“Dan saya yakin Hasto sebagai penghalang buat jembatan silaturahmi antartokoh bangsa. Karena kita yakin soal ketokohan Bu Mega yang sudah cukup sangat matang dalam berpolitik,” imbuh Noel.
Tidak lupa, Noel juga menggarisbawahi sikap hormat Jokowi terhadap Megawati. “Karena Pak Jokowi sangat menghormati Bu Mega. Bu Mega adalah mentor politiknya Pak Jokowi,” tandas Noel.* (Bayu Muhammad)
