1 year ago
2 mins read

Safari Diplomatik Prabowo Sebelum Dilantik sebagai Presiden

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan PM Jepang Fumio Kishida. (Foto: KBRI Tokyo)

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto baru mengunjungi Malaysia, Kamis (4/4/2024). Ini menjadi kunjungan ketiga Prabowo ke negara tetangga sejak dinyatakan menang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia disambut baik oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Menhan Malaysia YM Dato’ Seri Mohamed Khaled bin Nordin.

Dalam pertemuannya dengan Anwar, Prabowo membicarakan karier dan pengalaman mereka masing-masing. Mereka berbicara tentang pengalaman Prabowo menempuh pendidikan menengah di Victoria Institution (VI), Kuala Lumpur.

Kemudian, mereka berdua membuat komitmen untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Malaysia.

“Semoga hubungan persahabatan Malaysia-Indonesia terus erat dan diperkukuh demi kebaikan bersama di masa depan,” ujar Anwar.

Bersama dengan Khaled, Prabowo juga berkomitmen untuk mengupayakan perdamaian, kestabilan, dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara.

Prabowo membuat lawatan tersebut dalam rangka kunjungannya ke beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik minggu ini. Sebelumnya, ia telah mengunjungi Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Ia bertemu dengan PM Jepang Fumio Kishida untuk membahas kerja sama bilateral, terutama di bidang pertahanan.

“Kedua negara (kita) telah menjaga tingkat kerja sama yang baik. Saya meminta pemerintah Jepang untuk melanjutkan kerja sama dalam rangka membentuk ikatan yang lebih kuat dan peningkatan kolaborasi pertahanan,” kata Prabowo ke Kishida, Rabu (3/4/2024)

Sementara itu di RRT, ia disambut langsung oleh Presiden Xi Jinping. Keduanya membahas penguatan kemitraan strategis komprehensif dengan antara RRT dan Indonesia ke depannya.

“Terkait kerja sama pertahanan, saya memandang China adalah salah stu mitra kunci dalam memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata Prabowo saat bertemu dengan Xi, Senin (1/4/2024).

Jika dibandingkan dengan pendahulunya, Presiden Joko Widodo (Jokowi)—yang baru melakukan kunjungan luar negeri beberapa waktu habis dilantik—Prabowo bisa dikatakan melakukan head start.

Pakar Hubungan Internasional (HI) Unpad, Teuku Rezasyah, menilai Prabowo akan berusaha menjadikan Indonesia pimpinan ASEAN.

Ia memperkirakan Prabowo akan mengambil peran yang aktif dalam kancah politik dunia, terutama di antara negara-negara kekuatan menengah.

“Diperkirakan Prabowo akan membangun koalisi dengan sesama kekuatan menengah, sehingga menggerakkan koalisi tersebut menjadi aktor utama dalam turut menyelesaikan banyak masalah internasional yang selama ini tak kunjung terselesaikan,” jelas Teuku kepada Totalpolitik.com, Jum’at (5/4/2024).

Pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, melihat ada pesan di balik safari luar negeri Prabowo minggu ini.

Pertama, Dino menangkap pesan kunjungan Prabowo ke RRT memberi peringatan kepada Amerika Serikat (AS) untuk lebih serius lagi berhubungan dengan Indonesia jika tidak mau Jakarta makin mengorbit ke Beijing.

“Kunjungan Prabowo ke Beijing juga mengingatkan jika Amerika tidak telaten menjaga hubungannya dengan Indonesia, maka Indonesia juga punya banyak opsi lain dalam pelaksanaan politik luar negeri,” terang Dino.

Tapi sama halnya Prabowo memberi pesan kepada AS dengan kunjungannya ke RRT, Dino menilai Prabowo juga memperingatkan RRT dengan menyambangi Jepang.

Dino menafsirkan kunjungan Prabowo ke Jepang sebagai langkah untuk memberi tahu RRT kalau Indonesia dapat bermanuver di antara kekuatan-kekuatan besar yang berperan di kawasan Indo-Pasifik.

“Di Indo-Pacific, Jepang masuk dalam kelompok QUAD. Jepang juga semakin dekat hubungannya dengan AUKUS, yaitu kerja sama militer antara Amerika, Inggris, dan Australia. Dan kedua kelompok ini ditentang oleh Tiongkok. Karenanya, kunjungan Bapak Prabowo ke Jepang menggarisbawahi bahwa ia bisa bermain di dua lini yang saling bersaing tersebut.” Sambung Dino.

Menurut Teuku, langkah Prabowo itu bisa dipahami dari perspektif kepemimpinan yang dibangun oleh Mantan Menlu AS, Henry Kissinger.

“Prabowo fondasi berfikirnya adalah ideologis, secara tata kelola adalah birokratis pragmatis, dan pengambilan keputusannya berdasarkan riset yang teruji,” kata Teuku.

Dengan memiliki tipe kepemimpinan tersebut, Teuku menilai Prabowo cenderung penuh inisiatif dan berani mengambil risiko tinggi bagi pemenuhan kepentingan nasional.

Berdasarkan pandangan Teuku, kunjungan-kunjungan ini baru merupakan salvo kebijakan luar negeri Prabowo yang akan lebih aktif lagi di kemudian hari.

“Diperkirakan Prabowo akan secara teratur menghadiri forum-forum strategis seperti PBB, ASEAN, OKI, GNB, G7, G20, APEC, RCEP, dan juga BRICS,” sambung Teuku.

Dino menilai Prabowo berbeda dengan Presiden Jokowi sebelumnya. Ia akan lebih antusias mengurusi permasalahan-permasalahan geopolitik yang sedang berkembang.

“Bapak Prabowo nampaknya akan membuat wajah baru politik luar negeri Indonesia yang dalam sembilan tahun terakhir cenderung tidak banyak bergeopolitik,” kata Dino.* (Bayu Muhammad)

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Ide Koalisi Permanen

JAKARTA – Pada pertemuan dengan Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM

Menakar Prospek Hubungan Diplomatik Indonesia dan Turki

JAKARTA – Pada tanggal 11-12 Februari 2025, Presiden Turki Reccep
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88