11 months ago
2 mins read

Teror ISIS Hentakkan Rusia

Warga Rusia berduka berkabung dan meletakkan bunga di luar gedung Crocus, Moscow. (Foto: Aljazeera)

JAKARTA – Dunia internasional dibuat geger oleh serangan teroris yang baru saja terjadi di Rusia. Pada Jumat (22/3/2024), sekelompok orang bersenjata menyerbu gedung konser Crocus City Hall di pinggiran Moskow. Mereka menembaki pengunjung di dalamnya yang akan menonton konser.

Sejauh ini, angka korban yang jatuh berkisar antara 60 sampai 130 orang. Dengan 145 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, granat-granat dan bom api yang dilemparkan oleh para teroris juga mengakibatkan kebakaran.

Kebakaran yang mengamuk selama enam jam setelahnya, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan mengakibatkan atap bangunan itu roboh.

Tidak lama, kelompok teroris Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi. Hal itu disampaikan melalui Kantor Berita Amaq yang terafiliasi dengan ISIS.

Bersamaan dengan klaim tersebut, ISIS juga merilis rekaman kamera tubuh para penyerangnya yang menayangkan aksi bengis mereka. Salah satunya adalah tayangan menusuk tubuh korban yang sudah bergeletakan secara berulang kali.

Pengakuan itu sudah diafirmasi oleh pihak intelijen Amerika Serikat (AS). Juru Bicara (Jubir) National Security Council Adrienne Watson mengatakan, ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan ini.

Saksi yang ada di lokasi saat serangan terjadi mengatakan kalau para teroris bertindak seperti orang terlatih.

Menurut informasi yang diperoleh dari para penyelidik setempat, para teroris menggunakan senapan serbu Kalashnikov. Mereka juga dilengkapi amunisi cadangan dan jaket anti-peluru. Seperti yang disebut di atas, mereka juga membawa granat dan mungkin bom api molotov.

Presiden Vladimir Putin yang baru terpilih untuk kelima kalinya sudah memberikan tanggapan. Ia berjanji untuk membalas aksi teror yang “barbar” itu.

Menariknya, Putin juga mengatakan kalau para teroris berusaha untuk melarikan diri ke perbatasan Ukraina.

Watson membantah tudingan tersebut. Menurutnya, Ukraina tidak memiliki peran apa pun dalam serangan yang terjadi.

Terkini, pihak berwenang Rusia telah menangkap dan mengadili empat orang yang mereka klaim terlibat dalam serangan teror Jumat lalu. Mereka adalah Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Murodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni and Muhammadsobir Fayzov. Kantor Media Tass melaporkan bahwa mereka adalah warga negara Tajikistan.

Keempatnya dibawa oleh pihak kepolisian ke Pengadilan Negeri Basmanny dalam keadaan babak belur. Tanda-tanda luka bisa terlihat di bagian telinga, mata, dan wajah. Bahkan, Fayzov terlihat tidak sadarkan diri ketika dibawa ke ruang sidang menggunakan kursi roda.

Sebelumnya, pihak intelijen AS mengaku telah memberikan peringatan kepada Rusia. “Pemerintah AS punya informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow, mungkin menyasar perkumpulan-perkumpulan besar, termasuk konser,” kata Watson.

Pemerintah AS, lanjut Watson, telah membagi informasi ini kepada Rusia. “Sesuai dengan kebijakan ‘duty to warn’ yang sudah ada sejak lama,” ungkapnya.

Kini, masyarakat Rusia sedang mengadakan hari berkabung nasional. Bendera-bendera dikibarkan setengah tiang seantero negeri. Acara-acara hiburan banyak yang dibatalkan. Siaran-siaran televisi juga dijadwalkan kembali menyesuaikan dengan kondisi di masyarakat.

Pemerintahan berbagai negara telah menyampaikan belasungkawanya, termasuk AS melalui Kedutaan Besarnya di Moskow.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada rakyat Rusia atas nyawa yang hilang dan mereka yang terluka dalam serangan malam ini,” tulis Kedutaan Besar AS pada hari yang sama.

Tanggapan juga datang dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Presiden Xi Jinping menekankan bahwa RRT menolak segala jenis aksi terorisme, mengutuk serangan teroris (yang baru terjadi) dan mendukung penuh upaya-upaya pemerintahan Rusia untuk melindungi keamanan dan stabilitas nasionalnya.

Kemudian, Jubir Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Farah Dakhlallah dengan tegas mengutuk serangan yang terjadi di Moskow. Farah juga menyampaikan kalau pihaknya menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarganya.

Sementara itu, keterlibatan ISIS dipertanyakan oleh Guru Besar Politik Islam Global FISIP Universitas Islam Negeri (UIN), Din Syamsuddin. Menurut Din, sulit memahami kalau ada kelompok Islam yang mengancam Rusia. “Sebab, Rusia justru sedang mesra-mesranya dengan dunia Islam,” ujarnya.

Din mencurigai kalau diberitakannya klaim ISIS di balik serangan yang baru terjadi di Moskow merupakan upaya melakukan disinformasi atau penyesatan informasi dari pihak-pihak tertentu. Terlebih, kata dia, kelompok ISIS sudah hilang setelah mengalami kekalahan bertubi-tubi di Timur Tengah beberapa waktu ini.*

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Serangan Ukraina di Kursk Berlanjut

JAKARTA – Dalam pidatonya saat perayaan Hari Kemerdekaan Ukraina, Presiden

Zelenskyy Minta Senjata Jarak Jauh untuk Lawan Rusia

JAKARTA – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuntut agar negara-negara sekutunya