JAKARTA – Mantan Ketua Tim Dokter Kepresidenan sekaligus adik Gus Dur, Gus Umar Wahid, mencermati perubahan besar dalam proses pemilihan internal partai politik di Indonesia.
Menurutnya, di masa lalu, penentuan posisi kader di partai lebih sederhana dan berdasarkan nomor urut, sehingga kader yang bekerja sama meraih posisi berdasarkan urutan tersebut.
“Kalau dulu kan nomor urut ya, jadi orang berebut di nomor urut, terus kerja bersama-sama. Nasibnya, kalau kursi satu ya nomor satu yang dapat, kalau nomor dua ya nomor dua yang dapat,” katanya dalam Total Politik.
“Kalau sekarang kan berantem sudah di internal, kan kecurangan itu terjadi sudah di internal. Kalau dulu nggak, kita solid di internal partai,” sambungnya.
Gus Umar juga menyoroti tingginya biaya yang kini harus dikeluarkan calon legislatif untuk mengikuti pemilu, jauh berbeda dengan masa lalu. Menurutnya, besarnya biaya ini menjadi beban bagi para calon dan menjadikan faktor finansial sebagai aspek penting dalam persaingan politik.
“Terus terang saya dulu tidak perlu keluar biaya banyak. Saya kaget sekarang bisa ber-m-m-an itu,” ucapnya.*