JAKARTA – Dengan menggandeng perwakilan dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Hindu, Kementerian Agama (Kemenag) menghadirkan kitab suci ramah disabilitas berupa Kitab Suci Hindu Upadesa (Dasar-Dasar Agama Hindu) dalam edisi Braille.
Hal itu diungkapkan dalam kegiatan Religion Fest 2024 yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran Jakarta beberapa waktu lalu. Ditjen Bimas Hindu memperkenalkan kehadiran Kitab Suci Braille itu sebagai suatu pencapaian.
Menurut pihak mereka, Kitab Suci Braille untuk umat Hindu itu sudah hadir dalam empat jilid. Adapun kitab tersebut ditujukan untuk anak-anak tuna netra.
“Kita dari Ditjen Bimas Hindu mengenalkan kitab suci dengan huruf braille. Ini produk kita untuk anak tuna netra. Kitab suci agama Hindu ini di-launching di tahun 2024, sudah ada empat jilid,” kata Staf Ditjen Bimas Hindu Kemenag, I Putu Oka Agus Mahendradat, Rabu (9/10/2024).
Kitab Suci Braille itu merupakan salah satu inisiatif untuk mendorong inklusivitas dalam kehidupan beragama, khususnya bagi umat Hindu.
Dengan kehadiran kitab tersebut, Kemenag bisa memberikan akses yang setara kepada umat Hindu yang memiliki disabilitas untuk memenuhi haknya beragama.
Meningkatkan inklusivitas
Sementara waktu, kitab yang telah disinggung masih berada dalam tahap penyebaran. Kitab tersebut disebarkan ke sekolah-sekolah.
“Ini penting untuk kita. Memang baru empat jilid, karena kita juga masih masa penyebaran agar semua bisa dapat. Kitab ini disebarkan ke setiap sekolah,” ujar Mahendradat.
Ia juga menjelaskan kalau pihaknya sedang mempersiapkan suatu audiobook yang dibuat untuk umat Hindu yang memiliki kendala disabilitas.
“On the way juga sedang mengembangkan audiobook untuk mempermudah saudara-saudara disabilitas, masih bertahap,” sambungnya Mahendradat.
Religion Fest 2024 itu dihadiri juga oleh Ditjen Bimas dari keagamaan lainnya. Beberapa di antaranya adalah Ditjen Bimas Katolik dan Ditjen Bimas Kristen yang turut memperkenalkan kitab suci braillenya masing-masing.
Dalam acara tersebut, Kemenag juga memamerkan potret keragaman serta harmoni antar-umat beragama yang ada di Indonesia.
Pameran tersebut disambut baik oleh peserta-peserta yang hadir dalam acara Religious Fest 2024 yang telah diselenggarakan itu.* (Bayu Muhammad)
Baca juga: Kemenag Makin Dekat ke Masyarakat dengan Aplikasi PUSAKA