1 month ago
1 min read

Israel dan Hezbollah Saling Serang

Pesawat tempur Israel bermanuver menghindari serangan roket Hezbollah. (Foto: Channelnewsasia)

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan Israel dengan Lebanon belum selesai setelah negaranya meluncurkan serangan terhadap milisi Hezbollah pada Hari Minggu (25/8/2024) lalu.

Netanyahu tidak merinci tindakan apa yang akan ia ambil berikutnya. Tapi ia menyiratkan ingin mengubah keadaan yang kini sedang genting di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Israel Defense Forces (IDF) menerbangkan 100 pesawat jet tempur dan menyerang 40 sasaran di dalam Lebanon selama tujuh jam. Sementara itu, milisi Hezbollah menembakkan ratusan roket dan drone ke arah Israel.

Netanyahu mengaku IDF berhasil menghalau ribuan roket yang menyasar warga Israel beserta pasukan-pasukan Israel di kawasan Galilea.

Ia juga mengatakan IDF menembak semua drone yang diluncurkan Hezbollah ke sasaran yang strategis di Israel.

Pimpinan Hezbollah, Hasan Nasrallah, mengungkap sasaran strategis itu adalah markas intelijen yang berada 110 kilo meter di dalam perbatasan Israel.

Nasrallah mungkin merujuk kepada markas Glilot di luar Tel Aviv yang menjadi rumah Mossad dan Unit 8200 yang melakukan pengawasan elektronik.

Perbatasan Israel-Lebanon membara

Dalam serangan Hari Minggu itu, dua pejuang Hezbollah dan seorang militant lainnya terbunuh di Lebanon Selatan.

Kemudian, seorang opsir Angkatan Laut Israel tewas ketika serpihan roket Iron Dome mengenainya.

Nasrallah mengatakan pihaknya menggunakan roket-roket Katyusha untuk menyerang Israel. Hal itu merupakan strategi untuk mengganggu sistem Iron Dome Israel. Menyusul roket-roket Katyusha adalah drone-drone Israel yang menjadi komponen inti serangan Hezbollah.

“Jika hasilnya dirasa belum cukup, kami akan meresponsnya di lain waktu,” ujar Nasrallah menjanjikan serangan lanjutan nantinya.

Sekarang, Netanyahu sedang menghadapi tekanan politik untuk membuat kondisi stabil di perbatasan utara Israel. Pasalnya, 80.000 warga Israel yang tinggal di daerah itu harus mengungsi imbas serangan roket dari Hezbollah setelah serangan Hamas 7 Oktober 2023.

“Nasrallah di Beirut dan Khamenei di Teheran perlu mengetahui bahwa ini adalah langkah tambahan dalam mengubah situasi di utara, dan mengembalikan warga kami ke rumah mereka dengan aman,” katanya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Hamas Kirim Delegasi Gencatan Senjata ke Mesir

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Warga Israel Mengaku Tak Dilukai Hamas Selama Disandera

JAKARTA – Noa Argamani, yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di

Hamas Kirim Delegasi Gencatan Senjata ke Mesir

JAKARTA – Hamas telah mengirimkan perwakilan mereka untuk mendalami kemajuan