JAKARTA – Kerumunan orang menghadiri pemakaman Kepala Biro Politik (Politburo) Hamas, Ismail Haniyah, di Doha, Qatar. Sementara itu, kawasan Timur Tengah semakin panas karena sikap Israel yang agresif.
Pemakaman Haniyah dilakukan di masjid yang ada di sebelah utara Doha. Upacara tersebut turut dihadiri oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani.
Selain al-Thani, beberapa petinggi Hamas juga hadir. Beberapa di antaranya adalah Khaled Meshaal dan Khalil al-Hayya.
“Kami yakin darahnya akan membawa kemenangan, martabat dan pembebasan,” ujar Khalil kepada keluarga Haniyah.
Keranda jenazah Haniyah ditutup menggunakan bendera Palestina. Hamas telah menyerukan ‘hari amarah’ untuk memperingati pemakaman Haniyah.
Tidak hanya di Qatar, kematian Haniyah diratapi di masjid-masjid seantero Timur Tengah. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Israel, Moshe Arbel, mengatakan pihaknya berencana menarik izin tinggal seorang penceramah di al-Aqsa yang memimpin ibadah untuk Haniyah.
Sementara itu, Iran telah menjanjikan pembalasan terhadap serangan yang membunuh Haniyah di Teheran beberapa waktu lalu.
Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, juga mengatakan pembunuhan Haniyah dan seorang petinggi militer Hezbollah, Fuad Shukr yang terjadi dalam waktu berdekatan mendorong konflik dengan Israel ke tahap yang baru.
Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel kini berada dalam keadaan kesiapan yang tinggi untuk menghadapi skenario apapun.
Pemerintah Israel telah memberikan menteri-menterinya telepon satelit untuk mengantisipasi serangan Iran terhadap infrastruktur komunikasi negaranya.
‘Israel perlu gencatan senjata’
Berbagai maskapai, mulai dari Delta, Lufthansa, hingga Air India membatalkan penerbangan-penerbangan ke Israel di tengah-tengah ketegangan ini.
Siprus juga memperluas rencana mereka untuk mendukung evakuasi berskala besar dari kawasan Timur Tengah jika perang pecah.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memprotes pembunuhan Haniyah dengan mengatakan hal itu tidak membantu sama sekali proses perdamaian yang tengah berlangsung.
Biden juga menambahkan kalau ia telah melakukan perbincangan yang lugas dengan Netanyahu mengenai perlunya gencatan senjata di Jalur Gaza.
“Kami memiliki dasar untuk gencatan senjata. Dia (Netanyahu) harus melanjutkannya dan mereka harus melanjutkannya sekarang,” katanya.* (Bayu Muhammad)
Baca juga: Syal dari Haniyah