JAKARTA – Founder Kolaborasi Jakarta, Andi Sinulingga, mengomentari pembangunan Waduk Pluit yang memindahkan banyak warga setempat ke Rusun Marunda. Menurutnya, langkah tersebut tidak adil.
“Dari Waduk Pluit ke Marunda itu berapa puluh kilometer. Gini kita ya, kita ini kadang-kadang suka nggak adil,” katanya di Total Politik.
Menurutnya, manusia tidak ingin tercerabut dari akar sosiologisnya di tempat mereka tinggal. Ia juga meminta agar manusia tidak dilihat seperti barang yang bisa dipindahkan semudah itu.
“Kita nggak mau tercerabut dari akar sosiologis kita. Jadi membuang orang dari akar sosiologisnya ke tempat yang jauh itu mencabut. Jadi jangan dikira orang ini kayak barang,” jelasnya.
Andi mengingat episode ketika Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta meminta agar para warga jangan digusur, tapi digeser sedikit. Maksudnya adalah warga yang harus dipindahkan dari lokasi pembangunan suatu infrastruktur dipindahkan tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Itu yang dulu kata Pak Jokowi jangan ‘digusur’, digeser sedikit, sedikit. Yang dimaksud sedikit itu adalah kalau dia (tinggal) di bantaran kali, itu kayak yang di Bukit Duri. Yang Romo Sandy itu, okay, sungainya harus kita lebarin, ya kan. Dipindahkan sedikit aja di situ itu,” ujarnya.*