JAKARTA – Pasukan khusus tentara Israel (IDF) baru saja melakukan operasi pembebasan tahanan di Nuseirat, Gaza Pusat. Aksi tersebut berhasil memulangkan empat tahanan yang telah ditawan sejak serangan Hamas 7 Oktober 2023 silam.
Akan tetapi, operasi tersebut juga membunuh dan melukai ratusan warga sipil di Jalur Gaza. Hal itu telah dikecam oleh pemerintah Indonesia sebagai suatu bentuk kebiadaban.
“Indonesia mengecam keras kebiadaban berulang yang dilakukan Israel di Gaza termasuk di Kamp Nuseirat,” terang Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia di akun X-nya, Minggu (9/6/2024).
Kemudian, Kemlu berharap agar komunitas internasional menghentikan aksi-aksi kejam Israel di Jalur Gaza. Indonesia sendiri mendorong diberlakukannya gencatan senjata di sana.
“Dunia internasional harus segera bertindak untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap warga sipil di Gaza. Indonesia menyerukan segera diberlakukannya gencatan senjata dan penghentian perang secara permanen di Gaza,” lanjut mereka.
Pembantaian
Dalam operasi tersebut, Israel telah membebaskan empat tahanan yang telah disandera di Jalur Gaza sejak perang pecah tahun lalu.
Hal itu menjadi penting karena Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, sedang mendapatkan tekanan untuk membebaskan para tahanan dan memulangkan mereka dari Jalur Gaza.
Sekarang, masih ada 120 warga Israel yang ditahan di Jalur Gaza. Dan sepertiganya diperkirakan sudah tidak bernyawa.
Di satu sisi, pihak Israel merayakan operasi tersebut. Netanyahu mengatakan kalau operasi pembebasan tahanan yang baru saja terjadi merupakan pencapaian yang historis. Ia juga membanggakan itu sebagai bukti Israel tidak menyerah kepada terorisme.
Tapi di sisi lain, warga Palestina di Jalur Gaza berkabung atas hilangnya nyawa rekan-rekan sebangsa mereka.
Dalam proses membebaskan para tahanan, IDF juga membunuh ratusan warga sipil dan melukai ratusan lainnya.
Segera setelah pembantaian itu terjadi, rumah sakit (RS) Martir al-Aqsa dibanjiri oleh jasad-jasad warga sipil dan mereka yang terluka.
Juru Bicara (Jubir)-nya, Khalil Degran, menyampaikan hampir 100 jenazah warga Palestina dibawa ke RS. Sementara itu, 100 lainnya yang datang mengalami luka-luka.
Terkini, semakin banyak warga sipil di Jalur Gaza yang dilaporkan tewas atau terluka akibat serangan Israel ke Nuseirat.
“Jumlah korban pembantaian pendudukan Israel di kamp Nuseirat telah meningkat menjadi 210 orang syahid dan lebih dari 400 orang terluka,” seperti dilansir kantor berita AFP, Minggu (9/6/2024).* (Bayu Muhammad)
Baca juga:
Warga Palestina Terbunuh dalam Operasi Pembebasan Tawanan Israel