JAKARTA – Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (RK), bertemu dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, beberapa waktu.
RK menyampaikan keduanya membahas persoalan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang sedang dibangun di Kalimantan.
“Saya ketemu Pak Prabowo itu, Pak Prabowo meminta saya menerangkan IKN. Karena sebagai presiden terpilih beliau harus paham IKN seperti apa plus-minusnya,” kata RK, Senin (3/6/2024).
Kemudian, RK mengungkapkan kalau pembicaraannya dengan Prabowo meliputi sejarah IKN, teknis-teknis pembangunannya, dan pola hidup sehat. Ia mengaku tidak membahas persoalan yang menyangkut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
“Saya terangkan sejarahnya teknisnya dan lain-lain sambil menasihati tentang hidup sehat. Jadi nggak ada bahas Pilkada,” sambungnya.
Mengenai Pilkada 2024, RK hanya berkomentar saat ini pimpinan-pimpinan partai politik (parpol) masih mempertimbangkan siapa calon yang akan mereka majukan nantinya.
“Percaya sama saya, nanti bulan Juli. Sekarang itu pimpinan partai masih menghitung siapa dengan siapa,” ujarnya.
Menakar langkah RK
Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, berpendapat pertemuan Prabowo-RK memiliki banyak kemungkinan.
Ketika ditanya apakah pertemuan itu berkaitan dengan pengunduran diri Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono? Menurut Ujang, hal itu mungkin-mungkin saja.
“Mungkin saja terkait dengan persoalan IKN, yang kemarin ketuanya mundur dan digantikan oleh Basuki Hadimuljono. Apakah membicarakan soal IKN, mungkin-mungkin saja itu didiskusikan,” ujarnya ketika dihubungi Totalpolitik.com, Selasa (4/6/2024).
Selain itu, Ujang juga melihat adanya kemungkinan pertemuan antara RK dan Prabowo membahas Pilkada 2024. Terlebih, RK dinilai mendapatkan perhatian khusus dari sang presiden terpilih untuk bertarung di Pilkada Jakarta 2024 kelak.
“Yang lain juga mungkin juga mendiskusikan terkait soal pilkada. Karena bagaimanapun, RK kan namanya juga muncul di DKI (Daerah Khusus Ibu Kota), di Jabar,” kata Ujang.
“Dan RK ini kan menjadi perhatian khusus bagi Prabowo agar katakanlah di DKI itu Koalisi Indonesia Maju itu bisa unggul. Bisa menang gitu. Apakah nanti misalkan, RK itu di DKI atau di Jawa Barat, seperti apa kan kita tidak tahu,” sambungnya.
Segala hal, lanjut Ujang, masih mungkin untuk terjadi. Apalagi, Prabowo memiliki kepentingan baik dalam proyek IKN maupun Pilkada Jakarta 2024.
“Kita tahu dan sama-sama tahu, hari ini adalah yang paling besar perhatian publik adalah soal IKN dan soal pilkada. Jadi, ya mungkin saja keduanya membicarakan soal IKN dan pilkada itu. Karena IKN menjadi penting bagi Prabowo, pentingnya karena memang slogannya ‘keberlanjutan’,” katanya.
RK di Jakarta
Isi pertemuan tersebut sudah dikonfirmasi oleh Ketua Harian (Ketuhar) Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
“Kang RK kemari nada bicara mengenai bagaimana kemudian IKN ke depan, terutama dari sisi planologi,” katanya, Selasa (4/6/2024).
Bersamaan dengan itu, Dasco juga mengungkapkan Partai Gerindra sudah memberikan rekomendasi kepada RK untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
“Bahwa kemudian soal posisi Kang Emil itu sudah Gerindra putuskan dan diberi rekomendasi untuk maju di Pilkada DKI,” sambungnya.
Terkait posisi Kepala Otorita IKN, lanjut Dasco, pemangku jabatan definitif akan menyesuaikan dengan dinamika-dinamika yang terjadi di kemudian hari.
“Sekarang ini masih plt (pelaksana tugas), kan. Ya nanti kita lihat dinamikanya gimana,” lanjut Dasco.* (Bayu Muhammad)
Baca juga:
Pengamat: Ridwan Kamil Belum Pasti, Anies Perlu Rebutan Tiket