1 year ago
1 min read

Bamsoet Minta Masyarakat Tidak Fanatik di Pilkada 2024

Ketua MPR Bambang Soesatyo. (Foto: FB Bambang Soesatyo)

JAKARTA – Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengatakan pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta yang lalu antara Basuki Tjahaja Purnama dengan Anies Baswedan merupakan pengalaman yang miris.

“Nah, kita akan berhadapan lagi dengan pilkada serentak, paling tidak saya punya pengalaman pribadi yang agak miris. Ketika Pilkada Ahok lawan Anies, itu kalau kita baca statistik tingkat perceraian pascapilkada DKI banyak,” ujarnya dalam acara ‘Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan HIMPPERA, Rabu (29/5/2024).

Bamsoet menceritakan pengalaman personal kawannya yang harus mengalami pergolakan rumah tangga karena berbeda pilihan dalam Pilkada Jakarta sebelumnya.

“Kawan saya, karena saya mengalami sendiri. Kawan saya pulang dari showroom-nya, ini jual beli mobil. Tiba-tiba depan rumah (ada) spanduk Ahok. (Dia) marah karena dia pendukungnya Anies, disobek spanduknya. (Dia tanya), ‘Siapa yang pasang ini?’ terus istrinya keluar, ‘Gue, apa lu?’ He-he-he,” canda Bamsoet.

Mirisnya, kejadian tersebut berakhir dengan terjadinya perceraian antara orang-orang yang diceritakan oleh Bamsoet.

“Bertengkarlah, udah dirobek-robek lalu malamnya suaminya pasang, pagi-pagi istrinya yang ngamuk. Apa yang terjadi? Malamnya sudahlah tidur punggung-punggungan. Besok pisah kamar, pisah ranjang, besoknya lagi sudah pisah rumah dan cerai sampai hari ini,” lanjutnya.

Jangan fanatik

Berkaca dari kejadian itu, Bamsoet meminta agar semua pihak tidak fanatik dalam mendukung calon-calon yang dijagokannya dalam Pilkada Jakarta 2024 mendatang.

“Artinya apa? Berpolitiklah sewajarnya, jangan kita terlampau fanatik. Karena kadang-kadang, ada tetangga saya sampai sekarang nggak tegur-teguran karena berbeda pilih presiden. Lima tahun lalu yang satu pilih Prabowo, yang satu pilih Jokowi. Sampai sekarang nggak teguran,” ujarnya.

Hal serupa juga terjadi di komunitas tempat Bamsoet berada, yaitu Kadin dan HIPMI. Ia berharap demokrasi tidak menjadi virus yang membawa perpecahan kepada bangsa Indonesia.

“Ini fakta, kawan saya di organisasi Kadin di HIPMI karena beberapa yang sampai sekarang keluar dari grup nggak masuk lagi di grup ini. Korban-korban yang sebenarnya nggak perlu. Jadi itulah, saya minta, kita minta, mewaspadai dampak dari demokrasi kita hari ini. Mudah-mudahan demokrasi kita pilih ini tidak menjadi virus bagi perpecahan bangsa kita,” sambungnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

Beda Tanggapan soal Anies Maju Pilkada Jakarta

PPI Rilis Survei Pilgub Jateng 2024, Gus Yasin Unggul

PAN Respons Wacana Ahok Maju Pilkada Sumut 2024

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Zulfan Lindan: Pramono Anung Sudah Punya Basis Suara Solid

JAKARTA – Politisi Senior, Zulfan Lindan, menyoroti strategi politik yang

Tantangan PKS Dukung Anies Baswedan

JAKARTA – Pengamat Politik, Muhammad Qodari, menyoroti tantangan PKS dalam
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88