1 year ago
1 min read

Menhan Israel Desak Netanyahu Bikin Rencana untuk Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. (Foto: Timeofisrael)

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant, meminta Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk menyerahkan rencana untuk Gaza pascaperang.

Sosok yang dikenal sering berseberangan dengan Netanyahu itu menolak wacana untuk mendirikan pemerintahan militer di Gaza. Ia mengatakan Israel akan membayarnya dengan darah dan korban yang akan terus berjatuhan.

“Rezim sipil-militer di Gaza akan menjadi diutamakan di sana dan mengorbankan kepentingan (Israel) lain. Kita akan membayarnya dengan darah dan korban—dan biaya ekonomi yang besar,” jelasnya.

Dilansir dari The Guardian, komentar Gallant sepertinya menunjukkan puncak dari frustasi kepemimpinan militer Israel terhadap Netanyahu yang belum memiliki rencana matang untuk Gaza setelah perang ini berakhir.

Ia berpendapat kendati penuntasan kampanye militer di Gaza merupakan keputusan politik Israel, apa yang terjadi setelahnya di sana tergantung kepada pihak yang akan menjadi penerus Hamas.

“Akhir dari kampanye militer (Israel) merupakan keputusan politik. Hari-hari setelah (kehancuran) Hamas akan dicapai oleh pihak-pihak yang menggantikan Hamas. Ini merupakan kepentingan Israel yang pertama dan terutama,” kata Gallant.

Jelas, Gallant tidak hanya memiliki kekhawatiran terhadap operasi militer Israel di Gaza, tetapi juga apa yang akan terjadi setelahnya ketika pasukan Israel meninggalkan Gaza dan rakyat Palestina dibiarkan untuk kembali memerintah secara otonom.

Target perang

Komentar Gallant langsung ditanggapi oleh kelompok sayap kanan Israel. Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, meminta agar Gallant diganti.

“Menteri Pertahanan yang seperti itu harus diganti supaya (kita) dapat meraih tujuan-tujuan perang kita,” ujarnya.

“Dari sudut pandang (Gallant) tersebut, tidak ada bedanya antara apakah Gaza yang dikuasai oleh tentara-tentara Israel atau apakah Hamas pembunuh yang akan mengendalikannya. Inilah inti dari konsepsi Menteri Pertahanan yang gagal pada 7 Oktober dan terus gagal hingga saat ini,” lanjut Ben-Gvir.

Tapi Gallant mendapatkan dukungan dari menteri senior dan mantan Kepala Staf Israel Defense Forces (IDF), Benny Gantz, yang mengatakan bahwa apa yang disampaikan rekannya adalah ‘kebenaran’.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, sendiri mengatakan pihaknya akan terlibat dalam menentukan kekuasaan di Gaza pascaperang, bersama dengan faksi-faksi Palestina lainnya.

“Kita mengatakan bahwa gerakan Hamas ada di sini untuk tinggal. Dan mereka akan menjadi gerakan dengan semua faksi nasional Palestina yang menentukan kekuasaan pascaperang di Gaza,” katanya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Politikus AS Kritik Tajam Perang Israel di Gaza

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Implikasi Perang Israel-Iran

JAKARTA -Situasi geopolitik Timur Tengah memanas setelah pecah perang terbuka

Duka Cita PP Muhammadiyah atas Kematian Yahya Sinwar

JAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan rasa duka cita
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88