6 months ago
1 min read

Kisah Tragis Partai Ka’bah

JAKARA – Caleg DPR RI dari Dapil Jatim XI ((Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan) atau Pulau Madura, Achmad Baidowi, menjadi korban Parliamentary Threshold.

Ia yang mendapat suara terbanyak tak bisa melenggang ke Senayan karena suara partainya tak sampai 4 persen.

Padahal, Ketua DPP PPP itu meraih 359.189 suara. Awik, panggilan akrabnya, merupakan petahana dan sudah menjadi Anggota DPR dari Dapil Jatim XI selama dua periode.

Kali ini, ia tersingkir dari Gedung DPR/MPR. Walau begitu, PPP masih terus berjuang di Mahkamah Konstitusi (MK), kali aja masih ada kesempatan untuk mengubah nasib.

“Kita masih punya waktu keberatan dan gugatan ke MK. Tentu saja, gugatan ini tak asal-asalan, tapi didukung oleh fakta dan data di lapangan,” tutur Awik.

Ia mencontohkan pada hari terakhir rekapitulasi di Papua Pegunungan, pihaknya memprotes keras karena masih ada ketidaksesuaian administrasi kepemiluan di sana. 

“Tapi KPU berdalih, ruangnya bukan di situ. Tapi di MK. Silakan nanti tulis keberatan di MK,” ungkap Awik. “Fakta lain, banyak suara-suara PPP yang bergeser. Entah karena salah input atau unsur kesengajaan, atau apa?”

Awik juga menduga lemahnya saksi dari PPP di sejumlah TPS yang membuat terjadinya pergeseran suara. “Dan ini lumrah terjadi di pelaksanaan Pemilu. Apalagi rekapnya hingga malam hari,” ujarnya.

Walau begitu, Awik tetap yakin bahwa gugatan PPP di MK bakal dikabulkan berdasarkan bukti-bukti yang mereka ajukan.

Peneliliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman, melihat apa yang dialami PPP ini merupakan hal yang sangat dramatis. Partai ini telah berkiprah di Tanah Air selama puluhan tahun; 51 tahun tepatnya.

Memang, kata Ikram, berdasarkan quick count lembaganya, perolehan PPP itu di angka 3,8 persen. Tak jauh beda dengan hasil real count KPU. 

“Saat ini PPP masih berjuang di MK. Dengan adanya rentang margin of error, ya masih bisa jadi 4. Tapi memang yang diperkarakan di MK ini sengketa hasil. Dan itu tergantung pembuktian.”

“Dan kalau saya tidak salah hitung, untuk mencapai 4 persen itu hanya butuh 190 ribuan suara. Sangat kecil. Saya pikir dengan sebaran yang luas, menemukan angka 190 ribuan itu masih ada peluangnya,” kata Ikram.

Ikram menyentil partai-partai lain yang mulanya bakal ketambahan limpahan suara dari PPP, hendaknya jangan gembira ria dulu. “Ini masih belum finish, karena 12 kursi itu masih berpeluang juga diraih PPP,” tandasnya.*

 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

PDIP Jawara Pileg 2024

JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) telah

Menjawab Keraguan Soal Prabowo

JAKARTA – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem, Ahmad Ali,