8 months ago
1 min read

Tantangan Kualitas Pemimpin Politik Pasca Reformasi

JAKARTA – Pendiri Inisiatif Sabri & Saudara (ISS), Miftah Sabri, menyampaikan pandangannya terkait tantangan kualitas kepemimpinan politik di Indonesia pasca-reformasi.

Menurutnya, dibandingkan sektor pasar dan masyarakat sipil, kualitas pendidikan dan kompetensi di kalangan elite politik masih tertinggal, meskipun mereka memiliki kewenangan besar.

“Kalau kita lihat di sektor market dan civil society, orang-orangnya sudah canggih, pendidikannya tinggi, sertifikasinya lengkap. Tapi di politik sebaliknya. Kualitas edukasi, training, dan kompetensi politisi ini jauh tertinggal, padahal mereka punya kewenangan yang sangat tinggi,” katanya di Total Politik.

Ia membandingkan situasi ini dengan era pra-kemerdekaan, saat tokoh seperti Bung Karno dan Mitro Kahin yang terdidik di luar negeri, memegang peran besar dalam perumusan kebijakan nasional.

“Generasi Pak Mitro di tahun 1940-an, mereka belajar di Belanda, merumuskan pemikiran-pemikiran untuk pergerakan kala itu. Mereka memang yang bermain di wilayah kebijakan, the grade A pada masa itu,” ujarnya.

“Sekarang, kita harus introspeksi, apakah yang bermain di politik hari ini memang grade A generasinya?” sambungnya.

Miftah juga mengajak peningkatan kompetensi politisi untuk menghadapi tantangan zaman dan memanfaatkan kewenangan dengan bijak, demi memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.*

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Ide Koalisi Permanen

JAKARTA – Pada pertemuan dengan Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM

Menakar Prospek Hubungan Diplomatik Indonesia dan Turki

JAKARTA – Pada tanggal 11-12 Februari 2025, Presiden Turki Reccep
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88