8 months ago
1 min read

Otorita IKN Berencana Kembalikan Trem Otonom yang Gagal Diuji Coba

Tim uji coba trem di IKN. (Foto: IKN)

JAKARTA – Tim Proof of Concept (PoC), alias uji coba, menilai kalau trem otonom yang akan direncanakan beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) gagal melewati serangkaian tes yang telah dilaksanakan.

Maka, Otorita IKN (OIKN) pun akan mengembalikan rangkaian trem tersebut kepada pihak pembuat, yaitu negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Trem Otonom Terpadu (TOT) atau Autonomous Rail Transit (ART) buatan CRRC Qingdao Sifang ternyata dinilai belum siap untuk beroperasi secara otonom setelah menjalankan uji coba atau PoC.

Adapun kegiatan penilaian PoC tersebut didukung oleh tim evaluasi independen yang terdiri dari para pakar di bidang transportasi dan teknologi sistem kendali otonom tiga perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan praktisi di Indonesia.

Kegiatan tersebut berlangsung sejak tanggal 12 September 2024 sampai dengan 22 Oktober 2024 di dalam area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Uji coba dilaksanakan dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kementerian Koordinator (Kemenko) 1-4, serta Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Timur.

Penyedia teknologi belum yakin

Evaluasi tim penilai PoC yang berisikan para ahli itu berfokus kepada skenario pengujian seperti pengereman darurat, kemampuan otonom, dan kinerja baterai untuk memastikan teknologi TOT siap diimplementasikan di IKN.

Kehadiran trem otonom IKN awalnya diinisiasi oleh Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Profesor (Prof) Mohammed Ali Berawi. Ia merupakan seorang Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) dan baru saja menerima gelar Honorary Doctor dari St Petersburg Polytechnic University, salah satu institusi pendidikan tertua dan paling bergengsi di Rusia yang mencetak banyak tokoh peraih hadiah Nobel dunia.

Trem otonom itu awalnya didesain untuk menjadi transportasi publik dengan menunjang konsep kota cerdas dan berkelanjutan di IKN.

Namun, inisiator trem otonom tersebut menyayangkan penyedia teknologi yang belum bisa memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Rangkaian trem tersebut belum sepenuhnya dapat bekerja secara otonom dengan baik. Teknologi itu juga nyatanya belum bisa bergerak secara bidirectional atau dua arah.

“Hal ini memperlihatkan bahwa penyedia teknologi belum yakin penuh pada kehandalan (readibilitas) sistem kendali autonomous-nya. Selain itu, sistem kendali otonom ART pada PoC belum menunjukkan kemampuan bidireksional (dua arah),” kata Ali.*

Baca juga: Ketegangan AS-China Memberi Keuntungan Ekonomi bagi Indonesia

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Teknologi Starlink hingga Panel Surya Masuk IKN

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, meminta agar

Presiden Prabowo akan Resmikan Istana Negara di IKN

JAKARTA – Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88