JAKARTA – Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman, memberikan pandangannya mengenai dinamika Pemilu 2024 di DKI Jakarta, khususnya terkait dengan faktor internal kandidat yang berpengaruh terhadap hasil pemilu.
Menurutnya, meskipun faktor eksternal seperti kampanye dan dukungan partai memiliki peran penting, faktor internal kandidat juga perlu diperhitungkan dalam meraih kemenangan politik.
“Kalau menurut saya selain faktor eksternal, faktor internal kandidat juga jadi hal yang perlu dikalkulasi. Ternyata nih, ada catatan dan kalau saya ya diuntungkan dengan kenaikan Pram dan Bang Doel yang popularitasnya baru mencapai 50 persen,” katanya di Total Politik.
Ikrama juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan kandidat tidak hanya bergantung pada kampanye yang dilakukan. Menurutnya, ada fenomena resistensi di kalangan publik yang muncul terkait dengan latar belakang para kandidat.
“Artinya, tidak hanya bertumpu ke campaign-nya Mas Pram dan Bang Doel, tapi soal gejala resistensi terhadap fenomena tadi yang pindah provinsi,” sambungnya.
Ia melanjutkan bahwa publik DKI Jakarta sangat sensitif terhadap masalah kemapanan.
“Yang paling penting sebenarnya publik DKI ini kan soal kemapanan tuh agak sedikit kritikal. Kita sebagai orang Jakarta punya privilege di mana kita hampir setiap hari bertemu dengan orang daerah yang jarang terlihat, seperti RI 1 atau RI 2 di jalan. Sedangkan kita hampir setiap hari bertemu mereka,” ujarnya.*