JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira, menyoroti tantangan utama dalam kabinet Prabowo Subianto mendatang, yaitu redistribusi ekonomi.
Ia menekankan bahwa tantangan tersebut bukan lagi soal redistribusi politik, melainkan bagaimana menghadirkan regenerasi dalam sektor ekonomi yang belum berubah secara signifikan sejak era reformasi.
“Tantangannya kan sebenarnya bukan lagi soal redistribusi politik atau kekuasaan, tapi sebenernya tantangan di kabinet Pak Prabowo. Dan saya juga dengan paman sudah banyak sekali berdiskusi bagaimana redistribusi ekonomi,” katanya di Total Politik.
Menurut Anggawira, pelaku ekonomi saat ini masih didominasi oleh generasi lama, dan para pengusaha yang muncul pasca reformasi belum banyak berganti. Ini menandakan perlunya pemain-pemain baru yang dapat membawa perubahan signifikan dalam lanskap ekonomi nasional.
“Karena kalau kita lihat, pengusaha atau pelaku ekonomi pasca-reformasi kan belum berganti. Nah, perlu adanya pemain-pemain ekonomi baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya generasi muda membangun bisnis yang tidak hanya bergantung pada sumber daya alam atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi juga mengembangkan usaha yang berfokus pada industri dan inovasi profesional.
“Ini sebenarnya adalah tantangan generasi kita, yang bagaimana bukan hanya melenting menjadi aktor politik, tetapi melenting menjadi pengusaha-pengusaha nasional. Bukan hanya berbasis sumber daya alam atau berbasis APBN, tetapi bagaimana pengusaha-pengusaha juga harus berbasis profesionalisme dan industri,” sambungnya.
Anggawira berharap kabinet Prabowo Subianto akan mendorong munculnya generasi baru pengusaha yang mampu mengembangkan ekonomi nasional dengan pendekatan yang lebih modern dan berkelanjutan.*