JAKARTA – Ketua DPD Partai Golkar Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, menilai kalau bagaimana pun kotak kosong merupakan pilihan dalam sistem politik yang demokratis.
“Di alam demokrasi seperti sekarang pilkada (pemilihan kepala daerah) dengan ada atau tidaknya kotak kosong itu kan juga merupakan pilihan demokrasi. Bahkan, ada kotak kosong yang bisa menang. Apa pun ceritanya ada, bukan cerita, ada fakta bahwa kotak kosong juga bisa menang ya,” katanya di Total Politik.
Zaki menegaskan, anggapan fenomena kotak kosong merupakan rekayasa adalah persepsi dari sebagian masyarakat. Tapi hal itu juga bisa menjadi keputusan dari partai politik-partai politik (parpol) untuk melakukan langkah taktis dalam suatu kontestasi elektoral.
Ia mencontohkan pengalamannya menjadi calon kepala daerah yang melawan kotak kosong ketika memperebutkan masa jabatannya kedua di Kabupaten Tangerang.
“Nah, apakah ini by design dan lain sebagainya, itu kan persepsi dan keputusan masing-masing partai politik tuh. Kalau berkaca kepada apa yang terjadi di Kabupaten Tangerang 2018 itu periode kedua saya. (Saya) incumbent, sebagai incumbent,” jelasnya.
Pada saat itu, parpol-parpol yang ada memutuskan untuk bergabung mendukungnya alih-alih mengusung calon lainnya yang punya kemungkinan menang kecil.
“Hasil dari survei dari berbagai macam lembaga mungkin sudah dimiliki oleh teman-teman dari mitra partai-partai lain. Yang kemudian mereka mengatakan okelah daripada, ngapain juga, bikin konstelasi kalau pun peluangnya (untuk menang) sangat kecil. Mereka lebih memilih bergabung. Jadi ya ini keputusan masing-masing partai sebetulnya,” lanjutnya.*
Baca juga: Kotak Kosong Bisa Menang