1 month ago
2 mins read

Kenapa Anies Tak Bersedia Maju Di Jawa Barat?

Relawan Anies Baswedan, Geisz Chalifah. (Foto: FB Geisz Chalifah)

JAKARTA – Anies Baswedan bersedia maju di Jakarta karena ada aspirasi warga yang meminta dia maju kembali mempimin jakarta.  Juga Dewan Pimpinan Wilayah Partai mempunya aspirasi yang sama. Yaitu PKB, Nasdem, PKS. Kemudian ketiga partai itu melakukan deklarasi mendukung Anies.

Lalu terjadilah operasi jahat dilakukan terhadap partai-partai yang ingin mengusung Anies.  Seperti Nasdem juga PKB (dioperasi). Juga iming-iming terhadap PKS dengan syarat tak boleh mencalonkan Anies.

Cerita detailnya terlalu panjang, namun Bocor Alus Tempo sudah menayangkan. Tentu saja ada info yang patut dikoreksi, terutama soal waktu yang diberikan oleh PKS. Soal jadwal waktu itu tidak ada dalam komunikasi dengan Anies tentang batas waktu  tersebut.

Bahkan saya mengajak dua orang petinggi dari partai itu dan satu orang kadernya untuk melakukan mubahalah atas kebohongan pernyataan mereka di publik dan mereka menolak untuk mubahallah.

Saya tak mau lagi berdiskusi beradu argumen karena hanya akan beralasan macam-macam. Maka agar ada konsekensinya, dalam bicara di depan publik saya mengambil langkah sederhana. Agar siapa yang berbohong maka dilaknat Allah. Saya siap melakukannya karena mereka mengatakan sebagai partai dakwah.

Akhir cerita, ketiga partai itu balik arah tak lagi mengusung Anies.

Lalu Anies diundang ke DPD PDIP pada Sabtu 24 Agustus 2024. Kemudian pada Hari Minggu malam (25 Agustus 2024) dua elite PDIP mendatangi Anies di markas Anies di Jakarta Selatan untuk menandatangani berkas. (Ada bukti fotonya).

Senin, 26 Agustus 2024, Anies diminta hadir ke DPP PDIP untuk bertemu dengan Rano Karno. (Ada rencana Deklarasi).  Anies diminta hadir di gedung belakang DPP PDIP, bertemu dengan Rano Karno dan teman-teman PDIP.

Kemudian mendadak terjadi “perubahan situasi” yang kemudian dikatakan untuk ditunda. Lalu sore hari terjadi perubahan nama. Yang kemudian dicalonkan adalah Pramono Anung dan Rano Karno. Cerita di balik itu adalah cerita yang sama dengan partai-partai sebelumnya yang mendukung Anies namun lebih kompleks.

Kamis, 29 Agustus 2024, santer diberitakan Anies diminta maju oleh PDIP untuk maju di Pilkada Jabar. Permintaan itu memang ada.

Namun demikian, berbeda dengan Jakarta. Di jakarta  Anies bersedia maju karena ada aspirasi warga maupun dari DPW dan DPD partai. Akan tetapi untuk Jawa Barat, tak ada permintaan atau aspirasi dari warga maupun DPD partai tersebut di Jawa Barat.

Anies mengucapkan terima kasih atas permintaan tersebut,  namun ia tidak bersedia karena permintaan tersebut semata-mata atas pilihan partai. Bahkan tak pernah terdengar warga Jawa Barat meminta Anies maju di daerah tersebut maupun ada aspirasi dari DPD partai.

Bagi Anies, yang seperti itu secara moral dia tak pantas menerima amanat itu, karena bukan kehendak warga Jawa Barat.

Anies bukan mengejar jabatan, oleh sebab itu dia tak bersedia dan secara moral tidak etis. Walau secara pemilih di Jawa Barat Anies mendapat 31% suara pada saat pilpres.

Berbeda dengan Ridwan kamil yang secara aspirasi  datangnya dari warga Jawa Barat untuk dia maju di daerah tersebut. Tak ada permintaan dari warga Jakarta untuk dia maju di Jakarta, namun Ridwan Kamil memilih untuk mengikuti keinginan partai, bukan keinginan warga Jawa Barat. Oleh sebab itu, dia bersedia untuk maju di Jakarta bukan di Jawa Barat.

Dengan demikian, kandaslah sudah semua ikhtiar warga Jakarta (mendatangi partai-partai) untuk mengusung Anies maju di DKJ yang berakhir dengan tak jadi berlayar. Karena operasi jahat dilakukan dengan sempurna.

Dan tanpa mengurangi rasa hormat terhadap warga Jawa Barat dan partai yang ingin mengusungnya. Anies mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya.

Anies juga berterima kasih kepada semua warga Jakarta yang telah berikhtiar semaksimalnya, juga kepada semua partai yang pernah berusaha mendukungnya.

Perjuangan masih panjang. Kita semua tak akan berhenti untuk melakukan kebaikan untuk negeri tercinta.*

Geisz Chalifah, Relawan Anies Baswedan.

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

‘Anies Tidak Jadi Maju Bukan Karena Ridwan Kamil’

JAKARTA – Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah

Megawati Tak Setuju dengan Sosok Anies

JAKARTA – Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, menilai kalau